Jelang Derby Jatim, Keamanan Luar Stadion Brawijaya Harus Diperketat
Kediri, Memorandum.co.id - Pascakeputusan rapat bersama dari Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) yang dipimpin Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar disepakati, laga antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya diselenggarakan di Stadion Brawijaya Kota Kediri pada Sabtu (18/3/2023) mendatang digelar tanpa penonton. Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi dari bebagai pihak. “Pertandingan ini kita putuskan bersama-sama digelar tanpa penonton. Hal ini berdasarkan pada evaluasi dan saran masukan seluruh pihak. Mudah-mudahan ke depan kita semua bisa memberikan yang terbaik dan memajukan sepak bola bersama,” ujar Wali Kota Kediri. Dalam kesempatan ini, Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra menegaskan, Polres Kediri beserta jajaran harus melakukam antisipasi potensi kerawanan. Hal yang menjadi atensi adalah karakteristik supporter Persik Kediri dan Persebaya Surabaya. Adanya supporter yang tidak terkoordinir menjadi satu titik kerawanan. Ada pengalaman sempat terjadi supporter yang tidak terkoordinir dalam keadaan dibawah pengaruh minuman keras dan melakukan tindakan kriminalitas. Selanjutnya, hasil asistensi Polda Jatim kondisi Stadion Brawijaya belum mememuhi standar Perpol Nomor 10 Tahun 2022. “Ini menjadi atensi saya agar tidak terjadi gangguan kamtibmas dari supporter yang tidak terkoordinir. Saya tidak menyebut Bonek yang terkoordinir tapi supporter yang tidak terkoordinir. Keamanan Kota Kediri, masyarakat, dan aktivitas masyarakat harus kita jaga. Saya akan tingkatkan operasi dan meminta bantuan Polda untuk melakukan penyekatan guna mencegah supporter yang tidak terkoordinir masuk ke Kota Kediri. Saya akan berikan rekomendasi tanpa penonton,” ujarnya. Kasubdit Sosbud Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo menambahkan diharapkan perwakilan dari supporter yang hadir untuk berkomunikasi dengan para supporter lain agar tidak datang ke Kediri. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada permasalahan yang terjadi. Ada keraguan dan kekhawatiran dari masyarakat Kota Kediri dan ada penolakan dari LSM terkait laga ini. “Saya mohon kebesaran hati dari teman-teman supporter untuk kebaikan Kota Kediri dan Jawa Timur. Tadi pagi kita juga zoom dengan Intelkam Polri salah satunya membahas sepak bola ini bahwa apabila ragu ada kerawanan maka bisa dilakukan pertandingan tanpa penonton,” imbuhnya. Menanggapi hal itu Supriyo Dewan Pengawas dan Pengarah Sahabat Boro Jarakan ( SAROJA ) mengaku, pihaknya telah mendengar informasi itu, namun dirinya bersama kawan kawan berharap kepada pihak keamanan untuk menjamin keamanan diluar stadion saat pertandingan digelar. “Kami sudah mendapat informasi itu bila pertandingannya tanpa penonton, namun pihaknya berharap jangan sampai “kecolongan” atas keamanan yang terjadi, dimana karakter loyalitas suporter bola kadang tidak dapat diprediksi karena untuk mendukung tim kesayangannya selalu ingin melihat langsung dari dekat,”ungkap Priyo panggilan mantan Aktivis 98 yang identik dengan keterbukaan Priyo panggilan Aktivis tersebut menambahkan, pihaknya tidak menginginkan terjadinya tindakan tindakan yang mengarah “kerusuhan” apalagi menimbulkan korban jiwa. Dia berharap pertandingan menjadi aman dan tidak sampai timbul tindakan yang mengarah ketindakan kriminal apalagi ada korban jiwa. "Bila nanti Sampek ada korban jiwa lembaganya siap mendampingi para korban dan menempuh jalur hukum seperti class action atas peristiwa yang terjadi.Intinya jangan sampai peristiwa di Kanjuruhan Malang terjadi di Kediri,” tegasnya.(Mon)
Sumber: