Ratusan Peserta Ramaikan Kejuaraan Woodball Terbuka Piala Gubernur
Surabaya, memorandum.co.id - Popularitas woodball sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) Olimpiade, memang terbilang minim di banding lainnya. Namun, kerja sama banyak pihak dapat menjadi solusi untuk mendongkrak popularitas woodball sehingga dapat menjadi lumbung medali tidak hanya tingkat regional namun juga internasional. Kerja sama apik itu terlihat dari kejuaraan terbuka Piala Gubernur Jawa Timur 2023. Selama tiga hari (10-12 Maret), 256 atlet dari 7 provinsi Jawa-Bali dan 17 kota/kabupaten unjuk kebolehan di Lapangan Ksatrian Lapangan Pasukan Marinir (Pasmar) 2, Sidoarjo. Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Y Rudy Sulistyanto mengatakan, sangat bangga dilibatkan menjadi tuan rumah turnamen woodball piala gubernur. "Kami sangat antusias dan menyiapkan apa yang diperlukan untuk kegiatan olahraga ini. Tentunya dengan sarana dan fasilitas yang kami punyai. Ini baik menurut kami, karena akan mengenalkan olahraga yang bagi (banyak) orang belum tahu atau belum pernah melihat apa itu woodball," akunya usai pembukaan acara, Jumat (10/3/2023). "Karena posisi lapangan tepat di pinggir jalan, (kegiatannya) juga bisa dilihat apa yang sedang kami kerjakan. Kami menyambut baik, sangat mendukung event yang dilaksanakan oleh Gubernur Jatim dalam hal ini. Apalagi ini bertepatan juga dengan rangkaian HUT Pasmar pada 13 Maret nanti. Bukan hanya woodball, Ksatrian Pasmar 2 Sidoarjo sebagai lapangan rakyat membuka diri jika ada cabang olahraga lain yang ingin menggunakan asal ada pemberitahuan terlebih dahulu," lanjutnya. Ketua Umum PB Indonesia Woodball Asociation (IWbA) Aang Sunadji mengatakan, turnamen ini merupakan langkah yang baik untuk mempopulerkan woodball. Dia mengapresiasi antusiasme peserta yang cukup tinggi. "Langkah yang bagus, karena saya lihat banyak pesertanya masih usia junior. Dan ini hal yang menarik, karena pembibitan itu penting dari usia dini," katanya. Menurut Aang Sunadji, meski belum banyak dikenal publik, woodball Indonesia sudah melahirkan juara dunia, Ahris Sumariyanto. Atlet asal Jepara tersebut ternyata telah beberapa kali menjadi kampiun dunia. "Jadi, secara prestasi ada, tapi awareness belum ada. Nah, dari situ kita harus mengembangkan mem-PR (public relation) dengan baik dan kerja sama dengan berbagai institusi," beber Aang Sunadji. Meski sudah memiliki atlet berkelas dunia, Aang mengaku masih memiliki tugas untuk mengenal olahraga ini di masyarakat luas di Indonesia. "Ini tantangan buat kami, tidak hanya di Pengrov IWbA Jatim, mungkin pengprov lain bisa menjalin kerja sama sehingga turnamen-turnamen open seperti ini bisa terus bergulir. Sehingga prestasi atletnya bisa terus terjaga," ucapnya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengprov IWbA Jawa Timur Gamaliel Raymond H Matondang menyatakan turnamen ini mempertandingkan 14 nomor. Jatim sendiri menurunkan 12 atlet yang tergabung dalam puslatda. "Dari Jatim yang ikut merupakan tim puslatda untuk persiapan PON di Aceh. Di turnamen ini, selain junior kita juga mempertandingkan yang 50 tahun keatas. Karena olahraga ini untuk semua umur. Jadi tidak berpatokan dengan umur. (Bahkan) di PON nanti tidak ada batasan umurnya," ungkapnya. (epe)
Sumber: