ICMI Jatim Pastikan Kawal Pemilu 2024 Berlangsung Demokratis

ICMI Jatim Pastikan Kawal Pemilu 2024 Berlangsung Demokratis

Surabaya, memorandum.co.id - Jelang pesta demokrasi 2024 mendatang, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jatim memastikan akan ikut mengawal proses politik agar berjalan dengan demokratis, adem, dan lancar. Ketua ICMI Jatim Ulul Albab mengatakan, dalam hal pembangunan SDM berkualitas, pihaknya ingin mengawal dan mendorong agar masyarakat tidak tergoda apalagi terbeli oleh politik uang. ICMI berharap, masyarakat menjadi warga negara yang berkualitas, mandiri, independen, dan bebas dalam menentukan pilihan tanpa rasa takut dan intimidasi dalam bentuk apapun. “Menyongsong tahun politik ini, ICMI akan berada dan eksis pada posisi mengawal agar proses politik semuanya terjamin dalam kondisi baik-baik saja,” kata Ulul Albab, Jumat (10/3). Pihaknya tak memungkiri bahwa banyak kalangan ingin mengetahui apa yang akan dilakukan ICMI sepanjang tahun politik. Termasuk sosok yang akan didukung ICMI sebagai bakal calon presiden. “Banyak teman-teman di internal ICMI bertanya kepada saya. Tentu saya tidak tahu arahnya ke mana pertanyaan tersebut. Saya hanya menduga-duga bahwa di tahun politik 2023-2024 ini banyak yang berharap ICMI mengambil peran. Tidak diam saja seperti tahun-tahun politik sebelumnya,” jelas mantan Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) periode 2007-2013 ini. Bukan tanpa alasan, dikatakan Albab, ICMI memiliki sejarah panjang dalam mengawal sistem politik di negeri ini dengan sangat gamblang. Bahkan pernah sangat menentukan. Struktur kabinet pun pernah diwarnai oleh tokoh-tokoh ICMI. Anggota kabinet dari unsur luar ICMI pun, masuknya karena referensi dan rekomendasi ICMI. “Meski demikian, sejak dibentuk pada 7 Desember 1990, ICMI sama-sakali tidak dimaksudkan menjadi organisasi politik. ICMI didirikan sebagai organisasi massa biasa. Sebagai kekuatan masyarakat madani (civil society) yang berpartner dengan siapa saja untuk mendorong terselenggaranya good governance,” urai Albab. Artinya, kata Albab, dapat disimpulkan bahwa ICMI tidak mengambil peran langsung dalam perpolitikan nasional dalam bentuk politik praktis. Tetapi sebagai civil society, ICMI ikut mewarnai dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan publik, baik dalam tataran pengusulan, pembahasan, perumusan, pelaksanaan, dan pengawasannya. “Sebagai wadah cendekiawan muslim, organisasi ICMI berasaskan Islam dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila. Visi ICMI adalah menjadi organisasi cendekiawan yang mendorong terwujudnya kekuatan imtaq dan iptek umat bagi terwujudnya masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera,” tuntas Albab. (bin)

Sumber: