Sopir Mikrolet Demo Tolak Jalur Satu Arah, Wali Kota Malang: Ada Perlakuan Khusus

Sopir Mikrolet Demo Tolak Jalur Satu Arah, Wali Kota Malang: Ada Perlakuan Khusus

Malang, memorandum.co.id - Wali Kota Malang  H Sutiaji memberikan dispensasi untuk mikrolet dalam penerapan rekayasa lalu lintas satu arah. Khusus untuk mikrolet akan diberikan jalur khusus sehingga tetap dapat melakukan aktivitas transportasi. Itu disampaikan seusai menemui sopir mikrolet yang melakukan aksi demo di depan Balai Kota Malang, Senin (20/2/2023). Aksi sopir ini bersamaan dengan uji coba penerapan jalur satu arah di kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Basuki Rahmat dan sekitarnya. Wali Kota Sutiaji memahami penolakan yang dilakukan oleh para sopir mikrolet teruatam yang terdampak dengan rekayasa lalu lintas satu arah. “Ada contraflow (berlawanan arus, red), ada perlakuan khusus untuk mikrolet,” katanya merespon keinginan sopir mikrolet. Menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan merumuskan dan menganalisa untuk menentukan jalur mikrolet. Kemudian dilakukan pemasangan rambu-rambu sehingga dapat dipahami oleh pengguna jalan yang melintasi kawasan jalur satu arah. Jalur khusus mikrolet ini menurutnya perlu disosialisasikan agar tidak mengganggu pengguna jalan lain dalam uiji coba jalur satu arah ini. Uji coba jalur satu arah ini rencananya dilakukan dalam kurun waktu tiga minggu, bersamaan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan rekayasa lalu lintas. Pemantauan dan evaluasi akan dilakukan secara terus untuk dilakukan perbaikan. Sutiaji mengatakan analisa terhadap penerapan rekayasa lalu lintas satu arah ini telah dilakukan sejak 2019. “Jadi ini tidak mendadak atau karena ada Kayutangan Heritage terus kami berlakukan satu arah ini. Sudah kami buat analisanya tahun 2019 lalu,” terangnya. Salah satu koordinator aksi, M Kholil menyebutkan aksinya merupakan perjuangan pengemudi mikrolet agar tetap bekerja. “Keputusan uji coba satu arah dapat dipastikan akan berbiaya tinggi. BBM mahal harus melalui jalur yang memutar,” keluhnya. Kordinator jalur LDG, Stevanus Hari Wahyudi menyampaikan pengemudi mikrolet mendukung program jaliur satu arah, namun diharapkan mikrolet dari 8 jalur diberikan jalur khusus sehingga tetap melintas rute seperti biasa. “Kami ingin tetap melintasi jaliur seperti biasanya. Kami minta disediakan jalur khusus,” ujarnya. Diketahui, aksi demo sopir mikrolet ini dari 8 jalur ini mengepung area depan Balai Kota Malang. Sebanyak 12 orang perwakilan diterima Wali Kota Malang Malang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra. Setelah tuntutan sopir mikrolet dipenuhi, para sopir membubarkan diri. (edr/ari)

Sumber: