213 Jamban Sehat di Kelurahan Ampel Terus Dikebut
Surabaya, memorandum.co.id - Di kota metropolis sebesar Surabaya, ternyata masih banyak warga yang belum memiliki jamban. Berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, ada sebanyak 8.000 warga yang tidak memiliki jamban. Menangkis hal ini, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya terus menggeber program Jamban Sehat. Misalnya, di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir. Sebanyak 213 titik jamban sedang dikebut. Proyek itu harus tuntas hingga akhir tahun. Khuswaji, selaku pengawas program Jamban Sehat di Kelurahan Ampel mengatakan, hingga Februari 2023 sudah 53 titik yang terselesaikan. Termin pertama ditarget rampung 71 titik pengerjaan Jamban Sehat. "Alhamdulillah masyarakat yang sudah dibangun jamban gratis ini merasa puas dan senang," katanya, Selasa (7/2/2023). Selama ini, masyarakat Ampel yang belum memiliki jamban terpaksa membuang tinja di selokan. Tak ayal, banyak kampung di Kecamatan Semampir tampak kumuh. Oleh karena itu, program Jamban Sehat terus digencarkan. "Pengerjaan terus kita awasi agar sesuai spesifikasi. Tukang yang mengerjakan diambil dari warga sekitar. Pengerjaannya pun cepat tak sampai seminggu," terang Khuswaji, yang juga ketua RW 17 Ampel ini. Kendati gratis, masih ada masyarakat yang menolak. Alasannya, sudah terbiasa buang air besar (BAB) di selokan. Ada pula warga yang enggan dibuatkan jamban khawatir dipungut biaya tambahan. "Ini program pemkot dan gratis. Tidak ada tambahan biaya. Kita sudah sosialisasi bahwa tidak dibebankan tetapi gratis," tegas Khuswaji. "Ya begitu, ada juga yang memang tidak mau dikasih jamban karena kebiasaan berak di got," sambungnya. Kelurahan Ampel dijatah 213 titik Jamban Sehat. Menurut Khuswaji, hal tersebut sangat masif. Meski masih ada ratusan keluarga yang belum memiliki jamban. Pihaknya lantas mendorong masyarakat agar mendaftarkan diri untuk memperoleh jamban gratis dari pemkot. Caranya mudah. Yakni, hanya perlu menyetorkan identitas KTP dan KK ke pengurus kampung setempat. "Masih ada banyak warga yang belum memiliki jamban. Tahun depan akan kita usulkan lagi," tandasnya. Sementara itu, Sauda (59) warga RT 5/RW 7 Ampel, merasa senang karena telah disentuh bantuan Jamban Sehat. Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. "Alhamdulillah senang. Hasilnya bagus. Sekarang kalau BAB di dalam rumah. Kalau sebelumnya mohon maaf, kita buangnya ya di got samping rumah," bebernya. (bin)
Sumber: