Ribetnya Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Jelang Skripsi
Madura, memorandum.co.id - Skripsi menjadi salah satu ujian bagi mahasiswa akhir S1 menjelang wisuda atau kelulusan. Hal ini mewajibkan mahasiswa yang sedang berada di fase ini harus berpikir kritis dalam mengerjakannya serta menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Mahasiswa semester 7 Universitas Trunojoyo Madura tengah menyiapkan dokumen skripsi sebelum melakukan bimbingan untuk seminar proposal, namun tak sedikit juga mahasiswa UTM yang malah baru memulai mengerjakan topiknya. Hal ini dikarenakan beberapa mahasiswa tersebut tengah melakukan magang MBKM. Nadia Rachma, mahasiswa yang sedang menjalani bimbingan skripsi mengungkapkan, dirinya memang rutin konsultasi dengan dosen pembimbingnya mengenai topik yang sedang ia kerjakan "Jadi sebelum bimbingan aku selalu nyiapin teori sama jurnal yang relevan sama penelitianku sebanyak-banyaknya, biar nanti pas bimbingan ke dosen gak bingung kalau ditanyain," ucap Nadia. Hal itu juga dilakukan oleh Alfianing S. Putri. Mahasiswa Sastra Inggris UTM yang juga tengah menjalani magang ini mengaku, dirinya senang karena diberi kesempatan untuk bimbingan meskipun di KRS-nya tidak tercantum Thesis atau Skripsi. "Ya aku sih senang ya bisa tetap diberi dosen pembimbing meski masih magang, aku sendiri pas konsultasi judul ke dosen udah nyiapin teori sama rumusan masalah juga, jadi nanti penelitianku udah jelas bagian-bagiannya," kata Putri. Diselingi dengan bimbingan dengan mahasiswa yang proposalnya masih belum selesai, prodi Sastra Inggris juga menyelingi aktifitas tersebut dengan mengadakan seminar proposal (sempro) bila mana ada mahasiswa yang sudah selesai mengerjakan proposal dari thesis yang mereka kerjakan. Anggie Dwi P., mahasiswa yang telah menyelesaikan proposal skripsinya mengatakan bahwa dirinya telah melewati beberapa kesulitan sebelum sampai pada proses seminar. "Kesulitan saat ngerjain itu pas banyak revisi, apalagi waktu disuruh ganti teori jadi otomatis merombak dari awal. Untuk pendaftaran gak ada kesulitan ya cuman ngurus berkasnya yang agak ribet sama nunggu tanda tangan dari beberapa dosen baru bisa daftar," ujar Anggie.(mg1)
Sumber: