Bikin Konten Meresahkan, Tiga Pemuda Terindikasi Anggota Geng

Bikin Konten Meresahkan, Tiga Pemuda Terindikasi Anggota Geng

Surabaya, memorandum.co.id - Enam pemuda yang diamankan anggota Satintelkam Polrestabes Surabaya sedang ngonten di Instagram di warkop daerah Dupak kini dilimpahkan ke Unit Jatanras Satreskrim untuk ditindaklanjuti. Hal itu, diungkapkan Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Ipda Arie Widodo. Pihaknya telah menerima penyerahan enam pemuda, tiga di antaranya terindikasi ikut geng Allstar. "Bukan tujuh tapi enam orang. Dari hasil pemeriksaan cuma tiga saja yang masuk dalam kelompok geng yang lagi viral. Mereka diamankan saat ngonten di Instagram Allstar," kata Arie. Berawal dari ngonten di IG itulah, kemudian menjadi atensi teman-teman dari intelkam untuk diantisipasi. "Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap keenam pemuda tersebut," jelas Arie. Selain itu, kata Arie, anggota juga masih merekonstruksi keterlibatan ketiga pemuda dalam kelompok Allstar tersebut untuk mengetahui apakah pernah melakukan aksi pengeroyokan. Dari beberapa kasus remaja yang terlibat tawuran dan diamankan polisi dipanggil orangtuanya dan disuruh membuat surat pernyataan. Selanjutnya mereka dikembalikan ke orangtuanya tanpa diproses hukum. Padahal mereka jelas-jelas tertangkap basah tawuran dan membawa senjata tajam dan membikin konten di media sosial. Tidak jarang aksi para pemuda tersebut menimbulkan korban jiwa dan meresahkan warga Surabaya. Apakah nantinya ketiga pemuda yang diperiksa proses hukumnya sama seperti itu atau dijerat pasal berlapis, yakni UU ITE, UU Darurat, dan pasal 170 KUHP? Namun Arie tidak bisa memutuskan dan tergantung hasil pemeriksaan serta gelar perkara. "Saya tidak bisa memutuskan. Nanti hasil pemeriksaan akan dilakukan gelar perkara. Biar kasatreskrim yang menyampaikan nanti. Yang pasti perannya masih sebagai saksi," tandas Arie. Sementara Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana tidak bisa berbicara banyak terkait kasus yang para pemuda yang diamankan saat ngonten dikarenakan masih pendalaman. "Masih pendalaman dan pemeriksaan," kata Mirzal singkat. Seperti yang diberitakan sebelumnya, maraknya aksi tawuran di Surabaya membuat masyarakat resah. Bahkan para pemuda sambil membawa senjata tajam dan melukai siapa saja yang menghalanginya. Ulah kelompok geng itu, membuat polisi bergerak menyisir titik rawan yang menjadi area berkumpul guna mengantisipasi aksi tawuran. Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmas Yusep Gunawan saat di konfirmasi wartawan membenarkan terkait pengamanan pemuda geng yang telah membuat konten meresahkan di Kota Surabaya. "Iya sedang ditangani, lengkapnya belum saya terima. Namun sudah dilaporkan informasi tentang penindakan terhadap masyarakat yang meresahkan dan muncul di konten-konten media sosial," kata Yusep, Kamis (1/12/2022). Yusep menegaskan, saat ini pihaknya melalui Polrestabes Surabaya bersama Polda Jatim sedang menggelar kegiatan represif di setiap titik rawan di Kota Surabaya. "Dengan maksud dengan menindak, apabila ditemukan prilaku masyarakat atau oknum yang meresahkan. Di antaranya dalam bentuk tawuran maupun dalam bentuk menyerupai geng dengan membawa perangkat sajam. Bahkan melakukan aksi menakut-nakuti. Bahkan mengejar masyarakat yang ada di sekitarnya," jelas Yusep. "Dan ini akan kita tertibkan, dilakukan tindakan represif sesuai dengan ketentuan. Karena komplain masyarakat sudah cukup tinggi dan sangat meresahkan," lanjut Yusep. Selain itu, Yusep juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat Kota Surabaya dengan perilaku-perilaku tidak baik. "Kepada orangtua untuk ikut berperan serta, untuk sensitif melihat prilaku daripada putra-putrinya. Begitu juga para guru untuk dapat mengimbau," tandas Yusep. (rio)

Sumber: