Ingatkan DPC Demokrat se-Jatim, AHY: Indonesia Tidak Baik-baik Saja

Ingatkan DPC Demokrat se-Jatim, AHY: Indonesia Tidak Baik-baik Saja

Surabaya, Memorandum.co.id - Secara khusus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membawa dua kabar dari pusat. Kurang baik untuk Indonesia dan kabar baik untuk Partai Demokrat. Karena itu, kebijakan pemerintah tepat sasaran dan tidak ugal-ugalan dan pro rakyat. Turut hadir Sekjen DPP PD Tengku Riefky Harsa, bendahara umum DPP PD Renville Antonio, ketua BPOKK DPP PD Herman Chaeron, Ketum Srikandi Anisa Pohan Yudhoyono, ketua DPD PD Jatim Emil Elestianto Dardak bersama ketua DPD Srikandi Jatim Arumi Bachsin dan sejumlah kepala daerah di Jatim yang diusung Partai Demokrat maupun anggota Fraksi Partai Demokrat baik yang ada di DPR RI, DPRD Provinsi serta DPRD Kab/Kota. Indonesia, kata AHY, bukan dalam kondisi yang baik-baik saja karena potret dunia 2023 masih suram yang berdampak pada hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia. "Demokrat punya hak dan kewajiban moral untuk ingatkan kebijakan pemerintah supaya tepat sasaran dan tidak ugal-ugalan dalam membuat kebijakan supaya pro rakyat. Sebagai partai oposisi punya tugas untuk memberikan cek and balance sekaligus ini bisa dijabarkan untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota," pinta AHY saat melantik dan mengambil sumpah janji pengurus DPC Partai Demokrat se Provinsi Jawa Timur masa bhakti 2022-2027. AHY lantas bercerita bahwa ia bersama Pak SBY juga baru datang dari Jerman untuk mengikuti Berlin Policy Dialog diselenggarakan Club The Madrid yang beranggotakan para mantan pemimpin dunia yang demokratis. "Isu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah masalah fundamental dunia saat ini yaitu perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai sehingga melahirkan dampak krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan global," beber AHY. Sedangkan kabar baiknya, lanjut AHY dalam memperjuangkan suara rakyat ada harapan baru bagi Partai Demokrat. Karena masyarakat berharap Demokrat bisa mengambil peran yang lebih strategis baik di kabupaten/kota, provinsi maupun pusat berdasarkan hasil kajian akademis. "Rakyat ingin tempatkan posisi Partai Demokrat secara lebih terhormat. Bahkan hasil beberapa lembaga survey Demokrat masuk tiga besar dengan perolehan dua digit yaitu 11 persen (per Juli) lalu menjadi 14 persen (per Oktober lalu). Tapi jangan lengah dan merasa cukup berbuat. Sebab kita bukan hanya ingin menang tapi ingin perubahan dan perbaikan bagi rakyat," tegasnya. Ditambahkan AHY, pulau Jawa dan Jatim juga ada peningkatan yang cukup signifikan dan menjadi nomor tiga besar dengan perolehan tingkat elektabilitas dobel digit. "Saya minta semua dapil terisi agar bisa menjadi pimpinan dewan nantinya. Mari buktikan Do The Best You Can Do, lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan Saya yakin Jatim tidak pernah mengecewakan dan bisa lebih hebat lagi. Semoga 2024 benar-benar jadi Momentum kebangkitan demokrat Jatim dan buktikan itu," pungkasnya. AHY juga mengaku senang bisa kembali ke Jatim karena Jatim bukan hal yang asing bagi keluarga Demokrat. Sebab SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) lahir di Pacitan Tahun 1949 lalu kemudian masuk militer dan menjadi politisi lalu menjadi pemimpin Indonesia. "Salam rindu dan kangen dari Pak SBY dan doakan semoga beliau diberkahi dengan usia yang barokah. Sebab beliau adalah bapak untuk kita semua. Demokrat adalah rumah besar untuk kita semua bagi mereka yang mau berjuang untuk kemakmurn Indonesia," beber AHY. Menurut AHY, akar politik partai Demokrat yang ada di masyarakat semakin kuat. Sebab orientasi demokrat adalah memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib bangsa dan kesejahteraan rakyat. "Demokrat harus selalu ada di tengah-tengah masyarakat dan insyaAllah akan semakin kuat peran kita karena masyarakat menginginkan peran yang lebih dari Demokrat. Kita punya peluang dan tidak akan lama lagi waktunya yaitu tahun 2024 melalui kontestasi pileg dan Pilpres, mari berjuang dan berdoa semoga demokrat semakin sukses," harapnya. Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, bahwa pertemuan ini adalah momen yang luar biasa untuk memastikan Jawa Timur akan lebih maju kalau Demokrat menang di pemilu mendatang. "Namun perjuangan yang masih panjang itu, harus dimulai lebih awal sehingga hasilnya bisa lebih maksimal. Sebab hasil tak akan pernah mengkhianati usaha," jelas pria yang juga Wagub Jatim ini. Sejumlah keberhasilan telah ditorehkan Pemprov Jatim. Diantaranya, dengan berbagai program unggulan yang konkrit seperti BPOPP, Desa Membangun hingga mampu mengentaskan 320 ribu orang dari angka kemiskinan dan merupakan tertinggi nasional. Ia juga meminta seluruh kader demokrat semakin aktif menyapa dan menampung aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan dan dicarikan solusi melalui Partai Demokrat. Misal, pupuk langka dan kedelai mahal. "Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus jalan 140 km / jam, jalan ngebut untuk kemenangan Partai Demokrat Jatim. Selain berikhtiar juga harus tetap berdoa," pesan mantan Bupati Trenggalek ini. Pertimbangan lainnya, kata Emil jika disurvey hari ini, lima besar calon pemimpin Indonesia kedepan adalah AHY sehingga konsolidasi keluar harus lebih digencarkan. Apalagi hasil empirik lembaga survey terbaru menyatakan Partai Demokrat masuk tiga besar "Sejak adanya upaya perebutan paksa Partai Demokrat, saya yakin AHY akan jadi pemimpin masa depan. Sebab pelaut yang hebat bukan lahir di laut yang tenang tapi ombak akan semakin tinggi dan langit akan gelap tapi hatinya selalu jernih. Semoga Allah senantiasa merestui langkah kita," harapnya. (day)

Sumber: