Dukung Pembangunan Berkelanjutan, FEB Unair Gelar Seminar Nasional IDSC 2022

Dukung Pembangunan Berkelanjutan, FEB Unair Gelar Seminar Nasional IDSC 2022

Dari kiri: Dekan FEB Unair Dian Agustia, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, Wakil Ketua BPK RI Agus Joko, dan Rektor Unair M Nasih. Surabaya, memorandum.co.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) sukses menggelar International Development Student Conference (IDSC) 2022 di Aula Fadjar Notonegoro, Gedung FEB Unair, Jumat (4/11) siang. Even tahunan yang dihelat sejak 2016 ini mengupas tentang fenomena terkini seputar ekonomi nasional maupun internasional. Tak ayal, ragam narasumber expert di bidang ekonomi dihadirkan. Di antaranya, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agus Joko Pramono, Dirut PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) Didik Prasetyono, dan influencer berbakat Jehian Panangian Sijabat. Ketua Pelaksana IDSC 2022 Nur Khoirunisa menjelaskan, pada tahun ke-7 ini, IDSC mengusung tema Opening Up New Economic Opportunities Through Partnership and Responsible Consumption-Production for Sustainable Development. Melalui IDSC 2022 ini, FEB ingin mengupas, memberikan wawasan, sekaligus mendukung langkah pemerintah dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). "Agenda IDSC 2022 ada dua. Yaitu seminar nasional dan seminar internasional. Melalui even ini, kita punya tujuan untuk memberikan wawasan ekonomi global kepada para mahasiswa dan masyarakat luas di Indonesia," urai Khoirunisa. Dalam agenda yang dijadwalkan selama dua hari tersebut, FEB membahas dua tema besar. Yakni, mengenai partnership for the goals dan responsible consumption-production. Pada hari pertama, Jumat (4/11), dihelat seminar nasional yang berfokus pada bagian kemitraan. FEB lantas mendatangkan banyak tokoh. Mulai dari pemerintahan, influencer, hingga BUMN. Kemudian seminar internasional dilaksanakan pada hari kedua, Sabtu (5/11). Mengupas tuntas mengenai produksi-konsumsi yang bertanggung jawab untuk pembangunan berkelanjutan. "Jadi nantinya teman-teman bisa mendapat ilmu dari berbagai sumber. Di sisi politik dapat, dari bagian direktur juga dapat, dan influencer," tandasnya. Sedangkan Ketua Pelaksana Economic Week Unair 2022 Sutan Rajasa menambahkan, dengan digelarnya even ini maka diharapkan dapat membuka wawasan baru. Terutama generasi milenial. "Harapannya bisa membuka pandangan baru bagi temen-temen generasi muda. Sekarang itu lapangan pekerjaan sangat luas. Tidak hanya bekerja di bank, tetapi ada banyak peluang. Jadi lebih fleksibel," tandasnya. Misalnya, lanjut Sutan, para generasi muda dapat mencontoh Jehian Panangian Sijabat. Yang berhasil dengan membuat manajemen talenta. Hal tersebut merupakan sebuah ide baru di masa kini. Sehingga ide selaras diharapkan dapat dikejar oleh para lulusan FEB nantinya. Di tempat yang sama, Dekan FEB Unair Dian Agustia memberikan apresiasinya kepada pelaksana IDSC 2022. Menurut dia, IDSC tahun ini luar biasa. Sebab dapat menghadirkan narasumber top di bidang ekonomi. "Ini kegiatan yang luar biasa. Karena ada keynote speaker dari BPK, PT SIER, dan influencer. Kita sangat apresiasi karena akan sangat efektif. Terlebih, seminar ekonomi ini topiknya mendukung goal SDGs," ujar dekan. "Mudah-mudahan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan dan skill, terutama bagi lulusan FEB Unair," sambung Dian. Di lokasi tampak hadir Rektor Unair Prof M Nasih. Lalu ada pula anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia. Jalannya kegiatan berlangsung khidmat. Para peserta antusias mendengarkan paparan narasumber. Sementara itu, Wakil Ketua BPK RI Agus Joko Pramono memaparkan tentang peluang Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi dunia pada masa yang akan datang. Dijelaskan oleh Agus, BPK sebagai salah satu supreme audit institution (SAI) di seluruh dunia sangat berperan aktif dalam mengawal implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) di tanah air. "Oleh karenanya, kami sangat menyambut baik kegiatan ini sebagai wujud mendukung keberlanjutan SDGs. Mengingat, pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting karena kegiatan ekonomi memiliki implikasi terhadap lingkungan hidup dan sosial masyarakat," tuntas Agus. (bin)

Sumber: