Lantik 73 Pejabat Struktural, Rektor Unitomo Pesan Kedepankan Inovasi

Lantik 73 Pejabat Struktural, Rektor Unitomo Pesan Kedepankan Inovasi

Pelantikan 73 pejabat struktural Unitomo di ruang Auditorium Ki H Moh Saleh. Surabaya, memorandum.co.id - Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Bachrul Amiq, melantik sebanyak 73 pejabat di lingkungan Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jumat (28/10). Puluhan pejabat yang dilantik tersebut terdiri dari kepala lembaga/badan/departemen/unit/pusat studi/kepala program studi (kaprodi), lalu sekretaris prodi (sekprodi), dan kepala laboratorium. “Sebelum saya lantik, para pejabat diambil sumpah dan disaksikan rohaniwan agar ke depan saat mengamban amanah bisa lebih inovatif dan bagus untuk kemajuan Unitomo," ujar Bachrul Amiq di hadapan para pejabat yang akan dilantik. Sementara itu, Rektor Unitomo Dr Siti Marwiyah SH MH dalam sambutannya mengatakan, pelantikan pejabat struktural di lingkungan Unitomo ini cukup memberikan penyegaran di beberapa sektor. “Di antaranya seperti humas, yang semula unit pelaksana teknis, lalu saat ini menjadi Biro Kerjasama, Humas, dan Promosi. Kemudian ada lembaga baru lainnya seperti Kelompok Kerja MBKM serta Kepala Pusat Studi Pancasila, Konstitusi, dan Peradaban Indonesia atau Puspakopi. Ke depan, semoga bisa bersinergi mewujudkan Unitomo menjadi kampus unggul," ucap rektor. Iyat, sapaan akrab Siti Marwiyah menambahkan bahwa penempatan sebagai pejabat struktural di lingkungan Unitomo sudah melalui pertimbangan yang sangat matang. Yang terpilih merupakan figur yang memiliki kualifikasi serta kredibilitas yang baik. Dipilih dengan cara yang selektif, objektif, dan cermat, serta telah didasarkan pada peraturan statuta yang berlaku. “Pejabat yang dilantik telah dipertimbangkan sebagaimana sumber daya dengan kompetensi dan semangat juang tinggi untuk bersama-sama menuju Unitomo Unggul dengan kreatifitas dan inovasinya," tandasnya. Lebih lanjut, Iyat mengatakan, pelantikan pejabat kali ini, kiranya dapat menjadi satu pemicu peningkatan kinerja dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan. Dengan begitu diharapkan menjadi upaya untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. "Inovasi sangat kita kedepankan dan harus berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan dalam segala aspeknya, dengan berasaskan pada teori low cost high impact, dengan biaya yang serendah mungkin tetapi memberikan dampak yang lebih luas," papar dia. Menurut Iyat, inovasi pendidikan model apapun akan sangat efektif bila dimulai dengan strategi implementasi konsep dare to be different. Sebab, inovasi pendidikan harus jelas sasaran, goal, dan tujuannya. "Dare to be different dapat diartikan berani tampil beda, atau suatu keberanian untuk menjadi luar biasa," pungkasnya. (bin)

Sumber: