Bersama Membangun Bangsa
Runtuh dan tegaknya bangsa ini juga tidak terlepas dari peran media massa dengan berita yang disajikan. Untuk itulah Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi mengajak Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum untuk mengambil bagian memperkokoh bangsa. Sebab nama SKH Memorandum sendiri sudah tidak asing lagi, khususnya bagi masyarakat Jawa Timur dan masih dipercaya masyarakat. Sehingga bisa bertahan hingga kini usianya mencapai 50 tahun. “Selamat untuk SKH Memorandum yang mencapai usia emas, dan tetap dicintai masyarakat. Mari bersama membangun bangsa,” ujar Wisnoe. Mamang, sebagai media massa, posisinya sebagai kontrol sosial, tapi bukan berarti berita negatif yang selalu ditonjolkan. Namun, berita positif juga harus diberi porsi lebih banyak. Sehingga memberikan semangat kepada masyarakat ketika mengetahui bila wilayahnya berkembang.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="right" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] “Masyarakat tidak hanya tahu jeleknya saja, namun bila wilayah tersebut maju dengan program-programnya tentu saja masyarakat akan lebih bersemangat, dan bisa menjadi contoh daerah lain,” lanjut jenderal bintang dua ini. “Dengan meluruskan berita yang salah, tentu saja akan membuat kondisi kembali kondusif. Sedangkan berita di SKH Memorandum sudah aktual dan faktual,” lanjut Wisnoe. Sedangkan dalam sinergitas dengan TNI khususnyaAngkatan Darat, selama ini SKH Memorandum sangat mendukung. Tidak hanya pemberitaan di kodam namun jajaran mulai korem, kodim, bahkan koramil juga diberitakan. Setiap hari selalu ada berita tentang TNI, dan saya sangat berterima kasih dengan pemberitaan tentang TNI yang bermanunggal dengan rakyat. Seperti halnya berita TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Bahkan saya melihat ada juga korem yang mempunyai rubrik sendiri, dan itu sangat bagus,” ungkap Wisnoe. Tidak kalah pentingnya, SKH Memorandum harus bisa menangkal pemberitaan hoax yang beredar di masyarakat. Karena berita yang salah tersebut nantinya dampaknya sangat besar bagi masyarakat. Terutama hoax yang tersebar di dunia sosial (medsos), tentu saja akan sangat sulit dibendung. Ketika mengambil keputusan SKH Memorandum untuk mengembangkan sayap dengan mendirikan media online, Wisnoe mengacungi jempol. Sebab kini memang eranya digital dan bisa diakses di seluruh dunia. “Selain ada media cetak ditambah media online tentu saja akan semakin kuat,” pungkas Wisnoe. (tyo/fer/gus)
Sumber: