Memorandum Bagian Pembawa Informasi Terbaik bagi Masyarakat

Memorandum Bagian Pembawa Informasi Terbaik bagi Masyarakat

Bagi  Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, SKH Memorandum memang sudah tidak asing lagi. Dia mengenal Memorandum sudah lama, sejak dia aktif di dunia jurnalistik pada 1996. Kala itu, Memorandum yang merupakan koran berita kriminal terbesar di Jatim sudah berkibar. Memang, salah satu karakteristik  Memorandum itu adalah menyajikan berita-berita tentang kriminalitas. Namun, di balik berita tersebut banyak sudut yang digali."Jadi, tidak melulu hanya aspek kekerasannya saja, tapi juga soal kelucuan, human interest, dan lain-lain, yang bisa  dibangun dan bisa dinikmati pembaca secara beragam,"ujar Adi Sutarwijono yang dulu pernah menekuni dunia kewartawanan di Harian Surya. Pada Minggu (10/11), SKH Memorandum memasuki usia emas, yakni 50 tahun. Sebuah usia yang tidak muda lagi, untuk ukuran media cetak di Indonesia. Hanya sedikit media cetak yang mampu bertahan dalam usia  setengah abad. SKH Memorandum merupakan salah satu media cetak yang masih tetap eksis di tengah banyaknya media cetak yang berguguran. Tentu saja harapannya Memorandum tetap jaya dan menjadi bagian dari pembawa informasi terbaik bagi masyarakat. Di usianya yang tergolong cukup tua itu, Awi, panggilan Adi Sutarwijono, berharap ke depan Memorandum bisa meningkatkan kualitas jurnalistiknya. Selain itu, karakter yang disajikan Memorandum jangan diubah, apalagi dihilangkan. Sebab kalau diubah, Memorandum akan kehilangan ruhnya. "Saya kira jarang ada surat kabar yang memberikan porsi besar khusus berita-berita kriminal. Dan, saya lihat perwajahan Memorandum ada perubahan pada tata letak atau lay out-nya. Tidak lagi berdarah-darah, tapi lebih soft." ungkap dia. Nah, dengan tagline "Semakin Tepercaya" apakah berita-berita  yang disajikan Memorandum sudah berimbang dan jauh dari berita hoax? Dengan tegas, Awi mengakui belakangan iya. Jadi, Memorandum sekarang sudah menerapkan jurnalistik berimbang. Artinya, kalau ada seseorang menjadi objek pemberitaan selalu ada atau diberi ruang untuk memberikan hak jawab. Kalau tidak hari ini, ya besoknya. "Berita-berita yang diterbitkan Memorandum sekarang ini cukup berimbang dan jauh dari hoax," tandas dia. Meski berita-berita kriminal mendapat porsi lebih basar, diakui Awi, namun Memorandum juga memberikan porsi untuk berita-berita pemerintahan. Nah, ruang ini yang coba dimanfaatkan Awi untuk mempublikasikan kegiatan DPRD Surabaya."Saya melihat sinergitas Memorandum dengan DPRD Surabaya cukup baik. Bahkan, sangat baik. Dalam arti, meski berita kriminal dapat porsi besar, tapi berita-berita  pemerintahan juga dapat porsi. Hubungan yang baik ini akan terus kita tingkatkan,"ucap dia.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="right" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Lantas apa konten yang disukai Awi? Ketua DPC PDI-P Surabaya ini ternyata suka konten go sex. "Beberapa saya baca, dan saya merasa senang dan terhibur. Karena ceritanya sangat lucu. Dulu waktu awal-awal saya di Harian Surya,  saya juga suka menulis seperti itu," beber Awi. Meski usianya sudah setengah abad, tentu masih ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi. Lantas apa saran dan kritik untuk Memorandum? Awi yang cukup lama berkecimpung di media massa ini menyarankan agar Memorandum tetap mempertahankan  berita-berita kriminal yang jadi ciri khasnya. "Sebab, itu yang jadi ruh pemberitaan Memorandum sehingga bisa tetap eksis sampai sekarang.  Apalagi, berita-berita kriminal itu mampu diolah dengan prinsip jurnalistik berimbang," tutur Awi. Terakhir Awi menyampaikan ucapan selamat kepada Memorandum yang telah mendapat penghargaan sebagai media partner terbaik Polri 2019. Semoga  ke depan bisa menjadi partner kepolisian, Pemkot Surabaya, DPRD Surabaya, atau siapapun juga dan bisa menghibur masyarakat. “Selamat ulang tahun ke-50 kepada Memorandum semoga dengan bertambahnya umur semakin profesional dan sukses, maju, dan selalu bisa bersinergi dengan siapapun serta bermanfaat bagi bangsa dan negara,” tegas Awi. (dhi/udi/gus)

Sumber: