Cinta Suci Terbenam Dalam Lumpur Menjijikkan (2)

Cinta Suci Terbenam Dalam Lumpur Menjijikkan (2)

Tanpa menunggu jawaban, Eli menjelaskan bahwa Suci memenangkan taruhan. Dia bertaruh cowok tadi tidak akan mampu berkata-kata saat berdiri di depannya. Sedangkan teman sebangkunya, bertaruh si cowok dengan lancar akan menyatakan cintanya kepada Suci. Menurut Eli, ini adalah salah satu karakter Suci. Sejak kecil Suci selalu percaya diri (PD), bahkan ingin menang dan memang selalu menang. Tidak pernah berada di bawah atau dikalahkan. “Suci dimanjakan orang tuanya,” jelas Eli. Baru kali ini Suci ketemu batunya. Menemukan sandungan. Celakanya, batu itu teronggok pada saat dia harus betul-betul serius menapaki masa depan. Ketika Suci memilih dipersunting Budi. Kebanggaan Suci terhadap Budi berubah 180 derajat setelah perempuan syantik ini mengetahui jati diri pria tersebut yang sebenarnya. Dan, itu baru disadari Suci beberapa saat pascanikah. Malam pertama dilewati Suci di luar espektasi. Bayangan Budi bakal mengantar ke puncak keindahan dan kenikmatan jatuh berkeping-keping ke dasar bumi. Ancor pesena telor. Budi dengan kegantengannya. Budi dengan kegagahannya. Budi dengan bodinya yang atletis. Ternyata hanya casing. Hanya permukaan. Di atas ranjang, servis yang diberikan kepada istri tak lebih dari kualitas tukang. “Budi dirasakan Mbak Suci hanya menjalankan tugas. Istilah Mbak Suci kayak tukang, kayak tukang menambal talang yang bocor,” kata Eli. Padahal, imbuh Eli yang enam tahun lebih muda dibanding Suci, sebelumnya sepupunya tersebut sudah berkaor-kaor bakal menikmati kehidupan ranjang yang keras vs Budi. Keyakinan itu didasarkan prejengan Budi yang sangat sempurna di depan Suci. Juga, didukung profesi Budi sebagai instruktur senam papan atas di Surabaya. Budi diyakini bakal mampu membolak-balik dirinya di ranjang penggorengan. Untuk mempersiapkan diri agar mampu mengimbangi sepak terjang suaminya dalam pertempuran pengantin baru nanti, jauh-jauh hari Suci mempelajari posisi-posisi terbaik untuk berhubungan badan. “Mbak Suci sampai hafal lima posisi terbaik untuk itu,” kata Eli, yang akhirnya jadi ikut-ikuan tahu karena hampir saban hari diceramahi Suci. Pertama, posisi misionaris: posisi ini membuat pasangan bisa saling terhubung melalui sentuhan, tatapan, dan suara. Posisi ini tergolong ideal dan pas untuk memperlama durasi bercinta. Kedua, posisi spooning: artinya menyamping. Tenaga untuk posisi ini relative ringan. Variasi ini bisa menambah kenikmatan sekaligus memperlama durasi hubungan intim. (jos, bersambung)  

Sumber: