Memorandum Korannya Rakyat

Memorandum Korannya Rakyat

Mendengar nama Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum, pastinya masyarakat pada umumnya akan mengatakan jika media satu ini adalah media yang identik dengan berita-berita yang mengupas peristiwa kriminal dan hukum. Termasuk Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Dr Bachrul Amiq, yang mengakui hal itu. Menurut Amiq sapaan akrab Rektor Unitomo, Memorandum menjadi satu-satunya media massa yang berfokus pada berita-berita kriminal dan peristiwa lainnya yang disuguhkan dengan menarik dan dibumbuhi dengan sisi sensasional. Pengungkapan fakta-fakta yang unik dengan tutur bahasa yang merakyat adalah ciri khas yang menonjol pada surat kabar yang berdiri pada 10 November 1969 ini. Koran yang mengedepankan kualitas konten dan umumnya, dikonsumsi oleh kelas menengah perkotaan, serta mengangkat isu-isu rakyat biasa sebagai konsumen utamanya.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="cat" orderby="rand"] “Memorandum korannya rakyat. Karena memang jagonya berita kriminal dan hukum. Yang sudah tentu akan dicari pembaca,” kata Amiq. Bahkan diakui Amiq, informasi yang disajikan Memorandum menjadi rujukan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Unitomo untuk mengasah kemampuan dalam mata kuliah kriminologi dan hukum pidana. "Bagi mahasiswa Fakultas Hukum Unitomo, Memorandum menjadi rujukan merek mengerjakan tugas-tugas mata kuliah. Dijamin nilai A kalau baca berita di Memorandum," sahutnya. Menurut Amiq,  penyajian seputar peristiwa di sekitar masyarakat, salah satunya yaitu berita kriminal yang berfokus pada kejahatan dan juga aksi kriminalitas. Bagi sebagian orang menganggap bahwa berita kriminal dapat menjadi satu sisi tajam, dan bisa menuai negatif. Dimana, bisa saja dimanfaatkan oleh seseorang untuk melakukan kejahatan berdasarkan berita yang dibaca. Akan tetapi, perlu diingatkan juga bahwa sebenarnya dengan adanya berita kriminal dapat memberikan manfaat penting bagi pembaca dalam melakukan kegiatan sehari-harinya ataupun aktivitasnya dengan aman, yaitu meningkatkan kemawasan diri. Dengan membaca berita criminal, lanjut Amiq, dapat membuat pembaca lebih mawas diri terhadap lingkungan di saat beraktivitas sehingga dapat selalu waspada terhadap siapapun yang ingin berbuat kejahatan. "Kerap membaca berita kriminal, bisa membuat kita lebih berhati-hati di tempat umum. Jadi kalau ingin terhindar kejahatan harus banyak baca Memorandum. Bisa mengetahui gerak-gerik orang mencurigakan disekitar kita," ulasnya.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="right" withids="" displayby="cat" orderby="rand"] Selain menonjol dalam pemberitaan berita kriminal, Memorandum juga selalu bersinergi dengan perguruan tinggi. Keterlibatan itu dalam upaya menyebarluaskan hasil penelitian mahasiswa maupun kegiatan yang dapat megedukasi pembacamya. "Memorandum telah menjadi mitra yang baik bagi Unitomo. Memorandum korannya rakyat Unitomo atau kampus yang mempunyai julukan kampus kebangsaan dan kerakyatan," bebernya. Selain itu, banyaknya informasi hoax menjadi tantangan baru media massa dan musuh bersama. Untuk itu objektivitas berita, keakuratan dan kualutas berita menjadi keutamaan Memorandum. Sehingga Memorandum sebagai instansi media massa mengupayakan dalam setiap penyampaian berita yang faktual, proporsional dan menarik minat pembaca. "Memorandum sejauh saya amati telah memberi perimbangan yang baik. Jadi no hoax," urainya. Mewakili segenap sivitas akademika, Rektor Unitomo menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 SKH Memorandum. Disampaikan Amiq, sehubungan dengan HUT Memorandum dengan tagline ulang tahun emas “Semakin Tepercaya”, semangat tersebut diharapkan Memorandum selalu menjalin kerja sama dengan berbagai instansi. “Selamat ulang tahun Memorandum. Perbanyak berita tentang pendidikan tinggi yang bisa menggugah pembaca untuk sekolah setinggi-tingginya,” pungkasnya. (alf/mik/gus)

Sumber: