Kadin Jatim Siapkan Konsultan Vokasi 38 Kabupaten/Kota
Surabaya, memorandum.co.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berkomitmen menyukseskan program pemagangan atau pendidikan vokasi sistem ganda di Jawa Timur. Untuk itu, bersama IHK Trier Jerman, Kadin Jatim akan mencetak konsultan vokasi di setiap Kabupaten dan Kota di seluruh Jatim. "Akan kami siapkan. Di Kadin Jatim dan juga di setiap Kadin kabupaten dan kota akan ada konsultan vokasi. Ini juga untuk menyongsong berlakunya Perpres 68/2022 yang memberikan mandat kepada Kadin sebagai salah satu lembaga yang memiliki peran cukup besar dalam pelaksanaan pendidikan vokasi di Indonesia," ujar Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto. Dalam pelaksanaannya, Kadin Jatim dan IHK Trier Jerman telah menggelar workshop bersama seluruh Kadin Kabupaten dan Kota di Graha Kadin Jatim. Workshop menentukan kriteria dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh seorang konsultan vokasi. Karena di Jatim, bahkan di Indonesia, sejauh ini masih belum ada profesi konsultan vokasi yang bisa membantu pelaksanaan program pendidikan vokasi tersebut. Sementara di Jerman, konsultan vokasi memegang peran penting dalam pelaksanaan pendidikan vokasi. "Workshop yang kami laksanakan ini terkait dengan konsep konsultan vokasi, diantaranya bagaimana kompetensinya dan apa saja yang harus dilakukan dan tugas yang harus diemban. Kadin bersama IHK Trier Jerman juga akan membuat buku panduan tentang konsultan vokasi dan juga tentang rumah vokasi," ujar Adik. Adik menargetkan, minimal ada sekitar tiga konsultan vokasi di setiap Kadin Kabupaten dan Kota yang bertugas untuk membantu suksesnya program pendidikan vokasi di daerah masing-masing. Ada sejumlah tugas yang harus dilaksanakan konsultan vokasi, diantaranya adalah melakukan sosialisasi program pendidikan vokasi di setiap industri dan sekolah. Seorang konsultan vokasi juga dituntut untuk mampu menyingkronkan kurikulum serta mengharmonisasikan dunia pendidikan dengan dunia usaha agar lulusan yang dikeluarkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri. "Target kami minggu depan akan mulai membuat buku panduan sehingga pertengahan bulan depan sudah bisa mulai melakukan rekrutmen konsultan vokasi," katanya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Senior Master Trainer In-CT Asean Standard/ Asisstant BBP IHK Trier M Reza N, bahwa workshop konsultan vokasi sangat diperlukan untuk merumuskan draft pedoman dan panduan tentang kriteria dan tugas seorang konsultan vokasi. "Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi serta bagaimana SOP dan pelaksanaan serta kerja konsultan vokasi di lapangan. Ini sangat diperlukan agar kinerja mereka terukur," ungkap Reza. Dalam workshop tersebut disepakati ada tiga tugas utama konsultan vokasi, pertama sosialisasi, kedua pendampingan dan ketiga monitoring serta evaluasi. Sosialisasi juga mencakup identifikasi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan pendidikan vokasi di Indonesia, yaitu perusahaan, pelatihan tempat kerja dan sekolah. "Konsultan vokasi juga harus melakukan pemetaan. Misalnya di sekolah ada jurusan apa saja yang bisa dimagangkan di industri dan industri di daerah tersebut bergerak di sektor apa saja. Konsultan vokasi juga diharapkan melakukan edukasi kezzz, sekolah serta kepada pemagang sehingga semua memiliki persepsi yang sama tentang pendidikan vokasi," ungkap Reza. Tugas lainnya bagi seorang konsultan vokasi adalah melakukan pemetaan. Karena tidak semua perusahaan atau industri mampu melaksanakan vokasi dengan baik sehingga perlu disusun standart kelayakan yang harus dipenuhi perusahaan tersebut. "Dari data pemetaan ini, maka Kadin akan memiliki katalog atau atlas yang menunjukkan kondisi industri di setiap daerah dan juga di seluruh Jatim. Perusahaan apa saja dan dimana saja yang siap untuk melaksanakan praktik pemagangan dan siap melaksanakan pelatihan vokasi, begitu juga dengan sekolahannya," terangnya. Reza menegaskan, dari banyak tugas yang diemban tersebut, maka tujuan utama seorang konsultan vokasi adalah untuk mendukung terciptanya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.(day)
Sumber: