Transaksi E-Peken Tembus Rp 16,2 Miliar

Transaksi E-Peken Tembus Rp 16,2 Miliar

Surabaya, memorandum.co.id - Sejak dlaunching pada 31 Oktober 2021 lalu, nilai transaksi e-commerce Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (E-Peken) terus meningkat. Terlebih, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memperluas jangkauan E-Peken, yang sebelumnya hanya ASN, kini masyarakat umum bisa melakukan transaksi. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, pada bulan Juli-Desember 2021, proses transaksi mencapai Rp 4,8 miliar. Kemudian memasuki tahun 2022, pemkot memperluas jangkauan E-Peken, sehingga capaian transaksi tahun 2022 sampai bulan Mei tembus Rp 11,4 miliar. "Artinya terdapat kenaikan transaksi sebanyak 133 persen. Pengguna E-Peken Surabaya di antaranya adalah 12.770 ASN dan 4.412 masyarakat umum. E-Peken Surabaya ini kami buka tidak hanya untuk ASN saja, melainkan untuk semua masyarakat. Harapannya agar ikut mendukung pemulihan ekonomi bagi warga dan Kota Surabaya," terang wali kota, Jumat (3/6). Eri menegaskan, Pemkot Surabaya terus berkomitmen untuk menggerakkan perekonomian dengan mempermudah pemasaran produk UMKM dan toko kelontong. Karena itu, pihaknya terus memaksimalkan E-Peken Surabaya untuk membangkitkan semangat seluruh pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Hasilnya, saat ini total pedagang toko kelontong maupun UMKM di E-Peken Surabaya mencapai 2.306 pedagang. Jumlah ini merupakan gabungan dari kelompok binaan pemkot kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan nonMBR. "Dari binaan MBR ini adalah warga yang mendapat pelatihan dan lolos kurasi, ada pedagang sentra wisata kuliner (SWK), toko kelontong, UMKM. Inilah tugas pemerintah bersama DPRD Surabaya untuk membantu kepentingan masyarakat, yakni memasarkan atau menjual produk berbasis online dengan jangkauan yang lebih luas," kata Eri Cahyadi. Adapun pedagang binaan kategori MBR dan nonMBR dengan rincian, 864 UMKM kategori MBR, 277 UMKM nonMBR, 642 pedagang toko kelontong kategori MBR, 234 pedagang toko kelontong nonMBR, dan 203 sentra wisata kuliner (SWK) kategori MBR, serta 86 pedagang SWK nonMBR. Di sisi lain, menanggapi keluhan dari para pengguna E-Peken Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa para pembeli bisa langsung melakukan transaksi dengan membuka https://peken.surabaya.go.id/. "Keluhan itu muncul karena kita merubah sebuah kebiasaan, pasti ada keluhan atau kekurangan. Pemkot Surabaya pasti akan memperbaiki, karena kepuasan masyarakat adalah keberhasilan kita," ungkap dia. Wali Kota Eri lantas mengajak masyarakat dan ASN untuk terus menggunakan. Sebab, lanjut Eri,, ketika E-Peken Surabaya terus berjalan maka perputaran ekonomi juga akan terus berjalan. Apalagi pemkot terus melakukan pembaharuan dengan sistem elektronik. "Untuk masyarakat, ayo kita berbelanja di E-Peken Surabaya agar bisa saling bergotong royong dan membantu sesama. Dan bagi ASN maupun tenaga kontrak di lingkungan pemkot, ayo kita pindahkan kebiasaan belanja kita untuk ikut mendukung kebangkitan ekonomi warga dan UMKM Surabaya," tuntasnya. (bin)

Sumber: