Laka Maut Bus Ardiansyah di Tol Mojokerto, Firasat Pamitan dan Jam Keberangkatan Molor
Surabaya, memorandum.co.id - Peristiwa kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah hingga menewaskan sedikitnya 15 warga Benowo, menyisakan duka mendalam bagi sejumlah tetangga korban di kampung Benowo Gg 2 dan 3. Betapa tidak, dalam sehari belasan warga berpulang dalam peristiwa kecelakaan di tol Sumo. Seperti yang dituturkan Dilla (35) salah satu warga, sebagian besar yang mengikuti rekreasi ke Dieng dan Yogyakarta merupakan pedagang di Pasar Benowo dan beberapa kerabatnya. "Kebanyakan mereka adalah pedagang di Pasar Benowo, selepas berlebaran mereka memang sering berekreasi bersama dengan dikoordinir pedagang setempat," ujarnya sedih. Dilla yang sehari-hari juga pedagang di Pasar Benowo bersama ibunya, mengaku kala itu sempat ditawari ikut rekreasi, namun karena merasa uangnya menipis selepas Lebaran hingga ia mengurungkan niatnya. Iapun masih ingat kalau saat itu rekreasi dikoordinir oleh Rofik (28), salah satu pedagang ayam di Pasar Benowo, yang juga jadi korban laka. Sedangkan untuk berekreasi itu per orang diminta membayar sekitar Rp 300 ribu. Pun tak banyak firasat yang didapat oleh Dilla, hanya saja ada perasaan tak biasa ketika beberapa korban berpamitan rekreasi, Sabtu (14/5) pagi itu. Dikisahkan Dilla, beberapa peserta rekreasi sempat gusar, pasalnya sedianya berangkat pukul 08.00 namun ternyata molor hingga jelang pukul 09.00. "Ning aku budal sek ya.(Saya berangkat dulu ya mbak)," ungkap Dilla menirukan salah seorang peserta rekreasi. Ucapan perpisahan yang ternyata merupakan pertemuan terakhir itu yang hingga kini masih terngiang di benak Dilla. (yok/gus)
Sumber: