Perkawinan Segitiga Sama Mindoan (2)

Perkawinan Segitiga Sama Mindoan (2)

Istri Kedua, Takut Disebut Pelakor

Walau berstatus istri kedua, Wiwik tidak mau disebut pelakor (perebut suami orang). Wiwik minta pernikahannya dengan Badar dilakukan secara diam-diam. “Setelah menikah, Wiwik tidak mau tinggal bersama di rumah kami. Dia minta tinggal di vila kami di Pacet,” kata Badar. Akhirnya pernikahan Badar vs Wiwik dilakukan. Tidak banyak yang hadir sesuai permintaan Wiwik. Hanya ada Badar, Wanda, Wiwik dan kakak lelakinya, serta beberapa kerabat sebagai saksi. Teng! Sejak itu Badar harus mengendalilkan dua biduk rumah tangga. Yang satu vs Wanda, yang satu vs Wiwik dan anaknya. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tidak sampai ada gelombang yang menghempas biduk-biduk rumah tangga tadi. Hanya ada riak-riak kecil, dan itu bisa dihalau dengan sikap kedewasaan dan kesabaran. Dua-duanya harmonis. Tidak ada saling iri. Tidak ada saling dengki. Tiga bulan berlalu. Wiwik hamil. Badar mulai tidak mampu memegang kemudi bahtera secara imbang. Dia menjadi lebih sering mengarahkan laju biduk ke vila di Pacet ketimbang pulang ke rumah yang ditinggali Wanda di Waru. Wanda protes. Semula hanya ditujukan kepada Badar, namun lambat laun juga disampaikan kepada Wiwik. “Mereka sempat rebutan. Seperti anak kecil berebut mainan,” kata Badar, lantas tersenyum. Wiwik tidak mau disalahkan, karena semua ini berawal dari permintaan Badar dan disepakati Wanda. Karena itu, Wanda harus mau menerima risiko apa pun yang terjadi. Apa pun itu yang berkaitan dengan masalah ini. Badar beralasan sengaja lebih sering mengunjungi Wiwik agar bisa ikut menjaga bayi yang ada di perut istri keduanya itu. “Mungkin Wanda cemburu. Jujur saja, Wiwik memang lebih cantik dibanding Wanda,” bisik Badar. Untuk menyelesaikan masalah, mereka bertiga berkonsultasi ke ustaz teman Badar. Oleh ustaz yang sering diajak memandu umrah ini, mereka diminta introspeksi diri. “Makanya saya tidak mau pernikahan kami dilakukan terbuka. Takut terjadi seperti ini,” kata Wiwik dalam pertemuan itu seperti ditirukan Badar. Wiwik tidak yakin kaum perempuan sanggup berbagi cinta dengan alasan apa pun. Dengan siapa pun. “Hanya perempuan kekasih Allah yang bisa melakukannya. Dia ikhlas terhadap hidupnya. Maaf, sejak awal aku tidak melihat hal itu di wajah Mbak Wanda,” kata Wiwik sambil menatap tajam mata Wanda. Wanda terdiam di-skak mat Wiwik. Dia hanya bisa minta maaf dan berjanji bakal mengubah sikapnya di kemudian hari. Namun, janji tersebut tidak mudah diterima begitu saja oleh Wiwik. Wiwik lantas mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Ia mengatakan, karena sejak awal tidak melihat niat tulus mindoan-nya tersebut, dia punya banyak rencana terhadap apa yang akan terjadi. Salah satunya, ia akan menjalani penggalan hidupnya sesuai keinginan Wanda dan Badar, yaitu melahirkan anak untuk kerabatnya itu. Tapi kemudian menjauh dari pasangan Badar dan Wanda. Selamanya. (jos, bersambung)    

Sumber: