Kawal Mudik Lebaran, Polres Lamongan Siagakan 570 Personel Gabungan
Lamongan, memorandum.co.id - Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru Tahun 2022 dihelat Polres Lamongan menyambut Mudik Lebaran 2022. Apel Gelar Operasi Ketupat Semeru 2022 dipimpin langsung Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Kapolres AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0812 di Alun-alun Lamongan, Jumat (22/4/2022). Sebanyak 570 personel gabungan disiagakan untuk mengawal mudik Lebaran. Personel ini terdiri dari unsur TNI, Polri, dan instansi terkait lain seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Linmas, Senkom Jasa Marga, dan lainnya. Dalam amanatnya Bupati meminta agar bahu membahu dalam mengamankan wilayah Lamongan. “Polri dengan dukungan dari TNI, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya menyelenggarakan Operasi Ketupat 2022 yang dilaksanakan selama 12 hari mulai tanggal 28 April 2022 sampai 9 Mei 2022, fokus pengamanan adalah 101.700 obyek di seluruh Indonesia baik masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun KA, dan bandara,” beber Bupati menyitir amanat Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Perayaan hari raya Idul Fitri sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan kegiatan ibadah, berkumpul, dan bersilaturahmi dengan keluarga serta sahabat. Pemerintah telah menetapkan libur nasional hari raya Idul Fitri 1443 H/ tahun 2022 pada tanggal 2 dan 3 Mei 2022 dan juga menetapkan cuti bersama Idul Fitri pada tanggal 29 April dan tanggal 4 sampai dengan 6 Mei 2022, Berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu, pada tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran" kepada masyarakat untuk dapat merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga, kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak dilakukan penyekatan-penyekatan di jalur-jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Kebijakan pemerintah untuk tidak melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik telah ditanggapi dengan eforia, hal ini terbukti berdasarkan hasil survey Badan Litbang Kemenhub RI, diprediksi sekitar 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas/perjalanan selama lebaran, pergerakan masyarakat ini terutama terkonsentrasi di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Walaupun situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali dimana tingkat penularan berada di bawah angka 1, dengan positivity rate dan BOR rumah sakit berada dibawah standar WHO, namun perlu tetap saya tegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai, kita semua harus selalu waspada dengan tingkat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi dan sangat rawan terhadap terjadinya transmisi Covid-19 menjelang pada saat dan pasca perayaan Idul Fitri 1443 H/Tahun 2022. Sementara, Kapolres Lamongan menjelaskan, pelaksanaan Operasi Ketupat yang berlangsung 12 hari ini dilakukan sebagai upaya kemanusiaan, pelayanan kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran dan tahun ini diperbolehkan pemerintah untuk mudik asal sudah di vaksin booster. "Lakukan imbauan dan mengawasi kedisiplinan masyarakat agar taat terhadap protokol kesehatan 3M, dorong pengelola tempat wisata untuk memastikan aplikasi PeduliLindungi terpasang dan harus benar-benar digunakan, jika terdapat pengunjung yang belum divaksin langsung diarahkan ke gerai-gerai vaksin terdekat, Jika terdapat pengunjung yang masuk kategori hitam, siapkan ruang isolasi sementara sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut," lanjutnya. Selain melaksanakan penjagaan dan pengamanan terhadap pelaksanaan ibadah Idul Fitri di masjid-masjid maupun di lapangan, akan dilakukan testing, tracing, dan treatment terhadap kasus yang terkonfirmasi Covid-19 bersama Satgas Covid-19, TNI dan Pemerintah daerah untuk makukan isolasi mandiri, isolasi terpusat, atau perawatan di rumah sakit rujukan sesuai dengan standar yang ada. “Laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dimanapun dan kapanpun, rekan- rekan adalah wujud representasi negara di tengah- tengah masyarakat.Gelar kekuatan Polri pada Pos-Pos Pengamanan dan Pelayanan serta di Titik-titik rawan kriminalitas, titik-titik kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, sehingga mampu bertindak cepat dan tepat dalam melakukan tindakan Kepolisian guna menjamin masyarakat aman dan sehat,” pinta Miko. “Poin terakhir yang sangat penting adalah Jaga stamina dan kesehatan mental beserta fisik selama perjalanan Operasi, niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan YME. Mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat, satukan visi dan tujuan demi keberhasilan pelaksanaan operasi,” tutup Miko.(and/har)
Sumber: