Berkah Ramadan, Ikan Bakar Genteng Laris Manis

Berkah Ramadan, Ikan Bakar Genteng Laris Manis

Surabaya, memorandum.co.id - Bulan Ramadan membawa berkah bagi para pelaku usaha. Penjualan kian meningkat seiring dengan momentum buka bersama yang menjadi tradisi paling ditunggu oleh umat muslim. Seperti yang dirasakan oleh Jaja, pemilik ikan bakar yang berlokasi di Jalan Genteng Besar dan Jalan Genteng Muhammadiyah ini. Dalam sehari selama Ramadan, kedua lapaknya bisa menghabiskan enam kuintal ikan laut untuk memenuhi permintaan para pengunjung. "Alhamdulillah ada peningkatan, apalagi tahun ini pandemi mulai melandai. Jadi saat buka bersama, para pengunjung yang datang kian ramai. Berbeda daripada dua tahun sebelumnya," ujar Jaja, Rabu (20/4/2022). Lapak ikan bakar milik Jaja ada dua. Yang pertama di Jalan Genteng Besar berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Sedangkan lapak kedua di Jalan Genteng Muhammadiyah yang telah ada mulai 2015. Ikan yang ditawarkan bermacam-macam. Mulai dari ikan bubara, gurami, kerapu, kakap putih, patin, baronang, dorang, kakap merah, dan ikan ayam-ayam. Sisanya ada makanan laut lain seperti cumi-cumi, udang, kepiting, dan kerang. Saat pandemi Covid-19 menghimpit, Jaja mengaku terjadi penurunan yang signifikan terhadap lapaknya. Sehari paling mentok hanya menghabiskan 3-4 kuintal ikan. Berbeda dengan sebelum pandemi, yang bisa menembus 7 kuintal lebih dalam sehari. Namun kini dia bersyukur. Lapaknya perlahan namun pasti kembali pulih. Untuk memaksimalkan pelayanan selama Ramadan ini, lapak milik Jaja diperkuat oleh 42 orang karyawan. Masing-masing lapak terdapat 21 karyawan. Jaja mengaku tak ingin mengecewakan pengunjung yang datang. Pelayanan responsif dengan rasa yang berkualitas menjadi ambisinya. "Kita lebih dulu mempersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi antre saat buka bersama. Selain itu, karyawan juga dilatih untuk cekatan. Alhamdulillah selama ini tidak ada masalah, justru pelanggan kian bertambah," tuturnya. Ke depan, Jaja optimistis pandemi segera usai. Dengan begitu perekonomian di Surabaya kembali meningkat dan bangkit. "Harus yakin bahwa pandemi ini akan berhenti dan beralih menjadi endemi. Kita berharap tidak ada lagi pengetatan di bulan-bulan selanjutnya," harap Jaja. (bin)

Sumber: