Tingkatkan Promoter dan Pelajari Kasus Menonjol, 13 Pasis Sespimmen Polri Dikreg 59 TA 2019 KKL di Surabaya
SURABAYA- Tidak hanya mahasiswa yang melakukan kuliah kerja lapangan (KKL), para perwira siswa (pasis) Sespimmen Polri pun melakukan hal yang sama. Untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas dan memecahkan persoalan di lapangan. Sebab, merekalah calon pemimpin atau pemekang komando Polri ke depan. Sebanyak 13 orang pasis sekolah lanjutan anggota Polri aktif berpangkat menengah, belajar di Mapolrestabes Surabaya, sejak Senin (21/10) hingga Jumat (25/10). Mereka diterima pejabat utama Polrestabes Surabaya di ruang M Yasin Mapolrestabes Surabaya. “Surabaya ini memiliki kompleksitas kriminalitas. Selain kualitas kriminal, kuantitas kriminalitas juga banyak terjadi di Surabaya. Risiko kota besar, berbagai kejahatan muncul dan syukurlah hampir semuanya clear, artinya bisa ditangani dengan baik,” tegas Wakapolrestabes Surabaya AKBP Dr Leonardus Simarmata, Kamis (24/10).[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="Baca Juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Seiring dengan besarnya angka kriminalitas tersebut, Leo berharap, para peserta didik Sespimmen ini akan mempelajari sejumlah kasus di Kota Pahlawan ini. Terlebih kasus menonjol dan yang menjadi atensi korp. “Yang paling menonjol adalah kasus pembakaran istri dan penculikan yang korbannya dibuang di Cangar, Batu, juga menjadi tema pokok bahasan. Sehingga para siswa bisa belajar melihat cara kerja petugas dalam pengungkapan. Sebab, pengungkapan kasus besar di Surabaya membutuhkan kejelian, kecepatan, dan ketepatan dalam mengumpulkan saksi dan barang bukti,” lanjut doktor Leo. Sama halnya dengan mahasiswa yang melakukan KKL, para pasis Sespimmen Polri pun melakukan hal yang sama, untuk meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas dan memecahkan persoalan di lapangan. Mantan Kapolres Mojokerto dan Batu itu juga mengatakan, 13 pasis Menengah Polri Dikreg 59 TA 2019 tersebut datang ke Mapolrestabes Surabaya untuk melakukan penelitian dan pengamatan, sebagai bahan kajian di lembaga Pendidikan pimpinan di Lembang. Perlu diketahui, Sespimmen merupakan sekolah lanjutan bagi anggota Polri aktif berpangkat minimal kompol (komisaris polisi) mulai dari Akpol 1997 sampai 2014, bertujuan meningkatkan karir ke jenjang berikutnya. Sehingga, mereka dituntut untuk bisa menganalisa, sekaligus memecahkan berbagai permasalahan kasus kriminal yang dihadapinya kelak. Selain kegiatan yang dilakukan di Mapolrestabes Surabaya, para peserta juga menjalani kegiatan kunjungan ke instansi samping, Kejaksaan Negeri Surabaya di Jalan Sukomanunggal, Korem 084/Bhaskara Jaya dan ke Pemkot Surabaya. "Kami berharap para peserta bisa saling belajar kinerja masing-masing instansi yang saling bersinambung," harap Leo. Korem 084 Bhaskara Jaya, salah satu tiga pilar. Para pejabat utama Polrestabes Surabaya juga berharap para peserta bisa mengetahui sinergitas yang selama ini terjalin di Kota Surabaya. Terkhir kemarin, para peserta didik Sespimmen mendapat kesempatan untuk mengunjungi ruang kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya. Di sana, para peserta juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan wanita dengan julukan Emake Wong Suroboyo itu tentang Kota Surabaya.(fdn/udi/iku)
Sumber: