Atasi Masalah Banjir, Komisi C Minta Optimalisasi

Atasi Masalah Banjir, Komisi C Minta Optimalisasi

Surabaya, memorandum.co.id - Banjir yang kerap menerjang Kota Pahlawan mengundang perhatian legislatif. Mengatasi permasalahan banjir ini, anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusuma, mendorong Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk mengoptimalkan kapasitas rumah pompa air. Menurut politisi PSI ini, sekelas Ibu Kota Jatim dan kota terbesar kedua di Indonesia, tidak selayaknya saat banjir mengerahkan unit damkar untuk menyedot luapan air. Sementara kapasitas pompa masih mencukupi. Alumni Jerman tersebut juga mengatakan bahwa pompa yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya merupakan pompa-pompa dengan kualitas bagus. Terlebih saat mengecek di lapangan, William menemukan fakta pengoperasian pompa yang tidak sesuai dengan operating condition yang tertera pada spesifikasi pompa yang digunakan pemkot. Untuk itu, dia mendesak DSDABM agar menyelaraskan persoalan ini. “Sejak tahun 2019, saya sudah meminta agar pompa yang dimiliki Kota Surabaya harus dioperasikan sesuai dengan kemampuan pompanya. Namun di lapangan, saya menemukan bahwa pompa dinyalakan dengan setting-an di bawah kemampuan pompa. Ini harus dijelaskan oleh dinas terkait,” ujarnya, Selasa (29/3/2022). William menambahkan, pompa yang dimiliki Kota Surabaya bukan merek sembarangan. Berkualitas bagus dan market leader di dunia perpompaan. "Saya tahu pasti, pompa-pompa tersebut memiliki kemampuan yang baik,” imbuh William, politisi yang juga mantan peneliti serta desainer pompa di Jerman ini. Lanjut William, manakala pompa yang dipasang merupakan pompa jenis banjir, semestinya alasan kondisi sampah di saluran yang membahayakan pompa merupakan alasan tidak masuk akal. Alasan untuk efisiensi dan menjaga life time pompa juga dinilai tak relevan. Masih lanjut dia, kalau seperti itu, ganti saja merek pompanya. Kalau pompa yang dipasang adalah pompa banjir seharusnya hal itu tidak masalah. Para desainer pompa banjir mengerti soal hal ini dan sudah mengantisipasi kemungkinan barang-barang yang terbawa di saluran. "Selama sampahnya masih lebih kecil dari screen di depan pompa, pasti tidak masalah. Sampah-sampah besar pasti sudah ter-skrining dan yang lewat skrining itu tidak akan membuat masalah untuk pompa,” jelasnya. Sementara itu, Lilik Arijanto, Kepala DSDABM mengatakan, di tahun 2022 ini pihaknya sudah mulai memaksimalkan kapasitas pompa air. Selain itu, pihaknya juga menerjunkan teknisi di setiap rumah pompa yang ada. “Mulai 2022 ini, semua pompa akan dimaksimalkan dan di setiap rumah pompa ada teknisi pompa yang selalu standby saat turun hujan,” tuturnya. (bin)

Sumber: