200 Pedagang Merana, Komisi B Minta Pemkot Pikirkan Nasib Aset Eks Hi-Tech Mall

200 Pedagang Merana, Komisi B Minta Pemkot Pikirkan Nasib Aset Eks Hi-Tech Mall

Surabaya, memorandum.co.id - Komisi B DPRD Surabaya mendesak Pemkot Surabaya agar memberikan perhatian kepada gedung eks Hi-Tech Mall. Apalagi saat ini pemkot memiliki kendali penuh pemanfaatan aset lima lantai itu. Anggota Komisi B dari Fraksi PSI Alfian Limardi mengaku miris dengan nasib gedung eks Hi-Tech Mall. Kotor, tak terawat, dan gelap. Padahal dulu sempat menjadi pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Kota Pahlawan. "Saya merasa miris dengan kondisi eks Hi-Tech Mall saat ini. Karena dulu sebelum jadi dewan, saya sering main ke sini. Tapi setelah melihat langsung kondisinya, kok bisa sampai begini," ujarnya, Kamis (24/2/2022). Menurut Alfian, seharusnya aset pemkot tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Dia percaya, eks Hi-Tech Mall jika dimanfaatkan dengan maksimal dapat menggerakkan sektor perekonomian. Ikon Kota Surabaya itu dinilainya masih punya potensi untuk dikembangkan. "Tahun ini pemkot kan punya target pemulihan ekonomi, nah semestinya pemkot mulai harus berpikir aset ini mau dibawa ke mana, apalagi ada ratusan pedagang yang menggantungkan nasibnya di eks Hi-Tech Mall," jelasnya. Total saat ini ada 251 toko yang aktif di gedung eks Hi-Tech Mall. Sedangkan pedagang ada sekitar 200 orang. Mereka sangat berharap perbaikan infrastruktur dan penambahan fasilitas penunjang seperti mesin ATM bersama, serta provider jaringan. Untuk itu, Alfian mendesak pemkot melakukan evaluasi diri. Tentang sanggup atau tidaknya merawat gedung eks Hi-Tech Mall. Manakala tak sanggup, Alfian mendorong pemkot menggandeng pihak swasta untuk menghidupkan kembali aura kejayaan pusat perbelanjaan IT itu. Andaikata sanggup, politisi PSI ini mengharapkan planning dari pemkot. Dia juga menagih rencana pemkot yang akan menyisipkan kesenian di kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) itu. "Saya akan mengajak pimpinan untuk mengundang pemkot rapat dengar pendapat kembali. Yuk, planning-nya seperti apa, itu kita diskusikan. Kita bukan bermaksud menekan, tapi memberikan support bagaimana membuat eks Hi-Tech Mall bisa hidup kembali," ujarnya. Sementara itu, Rudi Abdullah, ketua Paguyuban Pedagang eks Hi-Tech Mall mengatakan, bahwa pedagang sangat berharap segera ada sentuhan dan perbaikan seperti yang sudah dijanjikan. Mereka percaya, asal ada perhatian yang riil, gedung eks Hi-Tech Mall yang sempat menjadi pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Kota Pahlawan itu dapat kembali jaya. “Kita sudah audiensi. Pemkot menjanjikan perbaikan, karena atap banyak yang bocor dan banyak bagian gedung yang rusak. Pedagang juga dijanjikan akan disatukan untuk berjualan di lantai dasar semua, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari pemkot,” ujar Rudi. Masalah lain, pedagang butuh provider jaringan dan mesin ATM bersama. Hal itu sangat dibutuhkan para pedagang untuk melayani konsumen. Selain itu, tidak kalah penting adalah pemkot diminta untuk membantu melakukan promosi. “Eks Hi-Tech Mall perlu berbenah, supaya pembeli semakin banyak yang datang. Kita yakin gedung ini bisa ramai lagi, asal pemkot nggak hanya diam cuma dilihat dan dijaga, tapi harus turun berupaya membangun lebih baik,” pungkasnya. (bin/fer)

Sumber: