Skripsi Tak Kunjung Selesai, Mahasiswa IAIN Kediri Gantung Diri

Skripsi Tak Kunjung Selesai, Mahasiswa IAIN Kediri Gantung Diri

Kediri, memorandum.co.id - Diduga gara-gara skripsi yang tak kunjung selesai, mahasiswa Institut Agama Islam Negri (IAIN) Kediri berinisial AM, asal Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamar mandi Mushola An Nuur Dusun Petungombo, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten. Kejadian tersebut pertamakali diketahui oleh Sukati, warga setempat yang berpapasan dengan korban di kamar mandi Musholla. Kemudian Sukati memberitahukan kepada Miswanto, warga setempat, kalau ada orang tak dikenal masuk kamar mandi musholla. Setelah ditunggu lama korban tak kunjung keluar, kemudian keduanya melaporkan ke Kepala Dusun, yang kemudian dilakukan pengecekan. Ketika dilakukan pengecekan besama, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi menggantung. Mengetahui hal, mereka langsung melaporkan ke pihak desa yang kemudian diteruskan ke petugas kepolisian. Kapolsek Plosoklaten, AKP Agus Sudarjanto mengungkapkan, peristiwa itu awalnya diketahui Sukati warga setempat karena ada seseorang yang tidak kenal berada di kamar mandi musala sejak pukul 07.00 WIB. Waktu itu, Sukati memberhentikan Miswanto yang berpapasan hendak pergi ke mencari rumput. Kemudian Sukati memberikan informasi kepada Miswanto jika di kamar mandi ada seseorang yang tak kunjung keluar. "Kemudian kedua saksi tersebut melaporkan ke kepala dusun setempat untuk mendatangi ke lokasi. Ketika diperiksa secara bersamaan, ternyata korban dalam keadaan meninggal dengan kondisi gantung diri," ungkap AKP Agus Sudarjanto. Kejadian itu dilaporkan langsung ke Polsek Plosoklaten, kemudian anggota yang mendatangi lokasi menghubungi Tim Inafis Polres Kediri dan Petugas Pukesmas Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten serta melakukan visum luar di Ke RSUD Kabupaten Kediri. "Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan diduga korban meninggal dunia murni gantung diri. Dilokasi juga kami temukan barang bukti tali tambang panjang 2 meter, kaos, celana, tas berisi Identitas korban, uang Rp 2.040.000, dua ponsel, helm dan satu unit motor Yamaha Mio nopol S 3581 XU," tambahnya. Lebih lanjut AKP Agus menambahkan dari keterangan orang tuanya, korban pamit kepadanya untuk pergi ke Kampus IAIN Kediri pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 18.30 WIB. Selain itu, korban juga sempat mengeluh tekanan psikologis kepada orang tuanya karena skripsi semester akhir yang tidak kunjung selesai. "Saat ini jenazah sudah kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," pungkasnya. Terpisah, Seto, Kabag Umum IAIN Kediri mengaku pihak tahu persis kejadian tersebut, namun ramai diperbincangkan di group WA. "Ngapunten (maaf-red) mas saya juga gak tau kabarnya secara jelas. hanya memang ramai jd perbincangan di grup wa," ujar Seto melalui pesan WhatsApp. Senin (14/2/2022). Sementara itu, Humas IAIN Kediri Apriliani, melalui pesan WhatsApp membenarkan atas kejadian tersebut, dan juga membenarkan korban adalah mahasiswa IAIN Kediri. "Betul mas, yang bersangkutan mahasiswa IAIN Kediri. Namun yang bersangkutan hanya teridentifikasi sebagai mahasiswa aktif hanya 2 semester. Dan untuk lebih detailnya langsung ke Wakil Rektor III bagian kemahasiswaan," terangnya. Atik, Wakil Rektor (Warek) III juga membenarkan, korban adalah terdaftar mahasiswa angkatan 2017, hanya dua semester. "Selanjutnya tanpa keterangan, cuti, keluar atau mengundurkan diri, tidak ada" terang Atik melalui pesan WhatsApp. (Nus)

Sumber: