Bekali dengan Materi Modul Nusantara, Untag Surabaya Lepas 27 Mahasiswa PMM
Surabaya, memorandum.co.id - Selama 54 hari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM DN) berlangsung. Kini 27 peserta harus kembali ke daerahnya. Sebagai tanda perpisahan, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar pelepasan mahasiswa peserta program PMM DN Tahun 2021 di Gedung Graha Prof Dr H Roeslan Abdulgani lantai 2. Selain digelar secara langsung, kegiatan ini juga diikuti peserta PMM yang sudah kembali ke daerah asalnya secara luring. Turut hadir Rektor Untag Surabaya beserta Wakil Rektor I dan II, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dekan dari seluruh fakultas, Tim MBKM, dan Dosen Modul Nusantara. Pada program PMM ini, mahasiswa merdeka dalam negeri mengikuti perkuliahan dan mengikuti kegiatan modul nusantara. Rektor Untag Surabaya menyampaikan pesan kepada peserta PMM DN agar terus mengisi kemerdekaan dengan jiwa patriot sejati dan tidak mendahulukan egosentris. “Artinya, semboyan Bhineka Tunggal Ika itu nyata adanya. Walaupun berbeda tetapi tetap satu. Selama kalian di sini saling menghormati antar suku dan agama. Walaupun kebersamaan hanya terjalin singkat, namun kalian sudah seperti saudara,” kata rektor, Jumat (21/1/2022). Turut melepas mahasiswa peserta PMM DN, Wakil Rektor I Harjo Seputro ST MT menambahkan, salah satu capaian dari kegiatan ini adalah kompetensi sosial. Tujuannya untuk menyatukan berbagai latar belakang perbedaan prodi, suku, agama dari daerah masing-masing. “Jadikan ini menjadi pemicu dalam bersilaturahmi, bergotong royong, dan berbau. Kami akan sangat terbuka menerima kembali mahasiswa PMM di tahun 2022 dan kami akan membuat program yang lebih inovasi,” kata Harjo. Di sela-sela kegiatan tersebut, lima perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesan. Mahasiswa Universitas Prima Indonesia Agung Edo Sihombing berterima kasih kepada Untag Surabaya karena telah memberikan fasilitas yang mumpuni, serta dosen yang dapat membimbing dan mengenalkan budaya Surabaya. “Saya bangga menjadi bagian dari keluarga Untag Surabaya,” tuturnya. Sedangkan mahasiswa Universitas Tadulako Mohammad Nuralify mengungkapkan keinginannya untuk bertahan lebih lama lagi di Untag Surabaya. "Namun kita harus kembali ke daerah masing-masing. Semoga angkatan kedua nantinya dapat dilakukan dengan jangka waktu yang lebih lama,” tukas dia. Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Muhammad Arsil berharap, agar dapat mengimplementasikan ilmunya ke daerah masing-masing. “Seperti kata Ki Hajar Dewantara, jadikan setiap tempat sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru,” tandasnya. Adapun mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Ika Al Qinaya menyatakan kerinduannya selama dia berada di Surabaya. “Katanya Surabaya itu Kota Pahlawan, tapi ternyata Surabaya itu Kota Kenangan,” cetus dia. Sebagai penutup, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Nurnaningsih Abas berpesan agar angkatan dua jangan ada yang pulang terlebih dahulu agar dapat merasakan kebersamaan yang lebih lama lagi. “Untag Surabaya sangat keren jadi tidak ada alasan untuk kalian pulang,” ungkapnya. Ditemui saat wawancara, Dosen Modul Nusantara Eddy Wahyudi SH MSi menceritakan sedikit pengimplementasian modul nusantara yang telah dilakukan peserta PMM DN yakni, melakukan refleksi atau mengevaluasi materi, mendatangkan narasumber yang inspiratif, dan melakukan kontribusi sosial dengan mengajar di TPA Kalijudan dan pengabdian di desa binaan. “Ada perubahan kelembagaan dari masyarakat lokalisasi, masyarakat prostitusi dibudidayakan untuk kegiatan ekonomi,” jelasnya. Menambahkan, Tim Pokja MBKM Dwi Harini Sulistyawati SST MT, memandang PMM layaknya miniatur Indonesia yang menyatu dalam keberagaman dan perbedaan. Bahkan peserta bisa membaur dengan mahasiswa regular yang ada di Untag Surabaya. Menurutnya, program PMM sangat bagus untuk mahasiswa. Mereka diberi peluang untuk eksplor secara langsung dalam bidang industri maupun sosial. “Ayo mahasiswa daftar dan pilih kegiatan yang kalian inginkan, karena akan menjadi pengalaman berharga untuk kalian. Jalan-jalan menuju kolam, kolam ikan bertepi batu. Dari hati yang paling dalam, kami doakan semoga kalian sukses selalu,” tuntas Rini. (bin/fer)
Sumber: