Kelompok Mahasiswa Unair Ini Bikin Anak-Anak TPA Jadi Lebih Rajin Mengaji

Kelompok Mahasiswa Unair Ini Bikin Anak-Anak TPA Jadi Lebih Rajin Mengaji

Surabaya, memorandum.co.id - Saat ini, negara Indonesia membutuhkan generasi pengganti yang lebih berkualitas tak hanya di bidang akademik, tetapi juga bisa moral atau karakternya. Alasannya karena seluruh program yang dilakukan pemerintah saat ini masih belum bisa sepenuhnya membawa perubahan penuh. “Saya mengajar pancasila di kelas ini tidak suka menggunakan teori, karena saya yakin bahwa teori tersebut sudah kalian pelajari sejak kalian mulai menempuh pendidikan dasar, jadi prinsip saya mengajar adalah langsung mengarah ke penerapan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat yang kalian jalani sendiri di dalam posisi kalian sebagai mahasiswa,” ujar Dhinda Adilia Zulia Rahma perwakilan Kelompok 1 Kelas Pancasila D-2.3 Unair menirukan perkataan dosennya. Kemudian, saat pembelajaran tengah semester terdapat sebuah penugasan pengganti Ujian Akhir Semester berupa pembuatan projek yang dapat memberikan manfaat berkepanjangan secara berkelompok. "Sudah tak mengherankan bila tugas tersebut bertemakan penerapan Pancasila dan kami kelompok 1 mendapatkan tema sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa," ungkapnya. Bebarapa kali konsep yang dibuat kelompok 1 masih memerlukan revisi dari dosen. "Hingga, akhirnya mindset kami mulai terbuka untuk bernaung menyelesaikan suatu probem di sebuah TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) Al-Mu’arif yang  terletak di Jalan Kedondong Kidul IV Surabaya," ujarnya. Tempat tersebut telah menerapkan pembelajaran agama Islam rutin bagi anak-anak, mulai dari usia 3 hingga 12 tahun. Kegiatan pembelajaran rutin dilakukan, namun sayangnya tempat ini masih memiliki pengajar yang sangat sedikit. "Dari problem itulah kami segera mematangkan konsep projek hingga menyusun proposal untuk meminta persetujuan dosen dan ustadz pengajar atas persetujuannya, project kami ini kami berjudul Millennial Generation Education to be Excellent With Morality Person,” ujarnya. Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, dilaksanakanlah beberapa variasi kegiatan edukasi dengan konsep yang sudah matang terkait dengan pengimplementasian sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa Unair tersebut membantu ustadz pengajar untuk menyimak mengaji serta membenarkan apabila ada bacaan tajwid yang masih kurang tepat. Lalu, kegiatan lainnya berupa pemberian edukasi melalui film tentang kisah nabi dan video animasi bertemakan religius. Fungsi kegiatan ini sebagai penghibur sekaligus edukasi penanaman karakter melalui penjelasan ulang makna atau hikmah yang bisa dipetik di dalamnya. Tak hanya itu, untuk mengurangi rasa jenuh juga diadakan pula kegiatan-kegiatan seru lain seperti, sholawatan bersama, kuis sambung ayat, tebak surat, hafalan surat pendek, dan tentunya review materi implementasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang telah kami berikan pada pertemuan sebelumnya. Pada akhir acara,  dilakukan studi kontrol tentang perkembangan peserta didik di TPA Al-Mu’arif melalui kuisioner para orang tuanya dan hasilnyapun tidak mengecewakan. “Kemarin saya mendengar cerita dari anak saya sendiri yang merasa sangat senang karena berhasil membawa pulang hadiah sebagai reward pemenang kuis, dari situ terlihat muncul semangat mengaji lebih tinggi, serta lebih tepat waktu berangkat mengaji tanpa saya suruh”, kata seorang wali peserta didik di kuisioner. Dengan demikian, kelompok 1 berharap agar program ini membantu membentuk generasi muda yang cerdas dan unggul karakternya, serta seluruh dampak ini bisa dirasakan dalam jangka berkepanjangan hingga membawa perubahan bangsa yang lebih baik. "Sehingga, kehidupan masyarakatpun menjadi lebih harmonis," pungkasnya. (gus)

Sumber: