Cinta di Persimpangan (4)

Cinta di Persimpangan (4)

Telusuri Keberadaan Suami

Entah dari mana pengirim biografi Lutfi mendapatkan informasi, sosok misterius itu menggambarkan sejak itu Winta sangat getol mendekati Lutfi. Lutfi Sempat menolak. Dia menjelaskan bahwa dirinya  sudah beranak istri. Tapi, fakta itu tidak menyurutkan semangat Winta untuk mendekati lelaki pemilik senyum embun yang menyejukkan tersebut. Untuk mewujudkan impian ini, Winta menawarkan kesepakatan dengan Lutfi. Alot, tapi akhirnya terwujud. Gelap, tapi akhirnya ditemukan jalan terang. Solusinya: bila Lutfi rela memoligami Winta, dia akan diberi separuh aset yang dimiliki Winta. Untuk itu, agar kesepakatan ini tidak tampak semena-mena, Lutfi diberi kedudukan sebagai direksi di perusahaan yang dikuasai Winta. Di sisi lain, Lutfi tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan rumah tangganya dengan Chacha dan anak-anaknya. Namun, Lutfi hanya diberi waktu tiga - empat hari setiap awal bulan untuk mengurusi mereka. Maksimal sepekan, tapi itu berlaku pada kesempatan-kesempatan khusus. Deal! Tak lama kemudian skenario tadi dijalankan. Digelar resepsi sederhana dan terbatas di kediaman Winta. Semi tertutup. Dan ternyata selanjutnya kedua pihak mampu menjalakan peran masing-masing tanpa benturan. Lutfi bahkan mampu menjaga penampilannya seolah masih menjadi suami setia di mata Chacha dan ayah teladan di mata anak-anaknya. Peran ini bahkan sanggup dia jalani hingga punya anak-anak dari Winta. Di dunia ilmu biologi, Lutfi bisa disebut semacam makhluk amfibi yang mampu bertahan hidup di dua alam. Alam Winta dan alam Chacha. Keren. Di mata para lelaki mata keranjang, ini adalah capaian yang sangat berestasi. Dalam lembaran biografi itu, dijelaskan pula skema andai Chacha berniat hendak menelusuri kebenaran kisah ini. Alamat jelas Lutfi dan Winta bahkan ditulis dengan huruf tebal dan ukuran font jumbo. Ada juga daftar tempat-tempat yang biasa dikunjungi Lutfi bersama Winta dan anak-anak mereka. Selain lokasi, disebutkan juga jam kunjung yang biasa mereka tepati. Dengan panduan semacam itu, memang mudah bagi Chacha untuk melacak ke beradaan Lutfi. Informasi itu akhirnya benar-benar mampu memancing rasa penasaran Chacha. Dibantu temannya yang lawyer, Chacha meluangkan waktunya untuk menelusuri titik-titik yang ditunjukkan si pengirim informasi. Namun, dua-tiga hari penelusuran tidak membuahkan hasil. Alamat rumah yang ditulis sebagai tempat tinggal Lutfi dan Winta selalu tertutup rapat. Chacha yang menginap di hotel tak jauh dari alamat rumah tadi sampai meragukan kebenaran alamat Lutfi-Winta yang diinfokan. Apalagi, tidak ada tetangga kiri-kanan bisa ditanyai. Semua rumah tertutup rapat. Ketua RT setempat pun sulit ditemui. Rumahnya juga sering tertutup. Sesekali memang terbuka, namun pemilik rumah lebih sering tidak berada di tempat. Fakta ini membuat Chacha putus asa dan memutuskan pulang ke Surabaya. Dia hampir menyerah dengan menunjukkan berkas-berkas yang dia terima dari orang tak dikenal tadi. Namun, rencana ini tidak Chacha lakukan karena dia yakin Lutfi akan mampu berkelit dengan cara seperti yang dulu-dulu. (jos,bersambung)

Sumber: