Pembobolan Toko Cahaya Berlian, Korban Tidak Mau Buat Laporan

Pembobolan Toko Cahaya Berlian, Korban Tidak Mau Buat Laporan

Surabaya, memorandum.co.id - Meski tokonya dibobol, Koh Ayong, pemilik Toko Cahaya Berlian, tidak mau membuat laporan ke Polsek Sawahan dan menyelesaikan secara kekeluargaan. Pernyataan itu, dikatakan langsung pria paruh baya itu kepada memorandum.co.id  saat ditemui di tokonya di kompleks Pasar Blauran, Rabu (8/12).  "Saya tidak buat laporan ke polisi, saya ingin selesaikan secara kekeluargaan saja," jelas Ko Ayong, yang tinggal di Tidar, Sawahan. Koh Ayong mengungkapkan, selain kerugian perhiasan imitasi yang tidak seberapa dan melihat latar belakang keluarga pelaku yang tidak mampu. "Saya lupa nama pelakunya, yang saya tahu pelaku tinggal di Gresik PPI, umurnya masih muda sekitar 21 tahun," ungkap dia. Korban tidak mengetahui saat tokonya dibobol pelaku karena posisinya malam itu sudah pulang. Ia baru mengetahuinya setelah dihubungi petugas keamanan Pasar Blauran. "Saat kejadian toko ada sebagian masih buka," tuturnya. Pelaku ketika beraksi, kata Ko Ayong, mengendarai motor sendirian. Cuma tidak tahu diparkir di mana. Kemudian jalan kaki menuju tokonya. Lalu membuka gembok rolling door menggunakan palu. Setelah berhasil kemudian menguras perhiasan emas imitasi. "Pelaku merusak rolling door pakai palu. Tapi akhirnya ketahuan petugas keamanan pasar," kata Ayong. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Toko Cahaya Berlian, yang berada di kompleks Pasar Blauran Baru Blok B/80, dibobol seorang wanita cantik. Aksi pelaku tepergok petugas keamanan dan pedagang pasar, Selasa (8/12) sekitar pukul 21.00. Pelaku mencuri perhiasan cincin dan kalung emas imitasi jika di total sekitar Rp 2-3 juta. "Kita jual barang imitasi, harganya murah. Jenis kalung dan cincin. Kira  -kira seharga Rp 2-3 juta," beber Ayong, Rabu (8/12). Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Sawahan dan pelaku diamankan berikut barang bukti motor yang dijadikan sarana aksinya. (rio)

Sumber: