Alhamdulillah, Lingkungan Pemkot Surabaya Nol Kasus Aktif
Surabaya, memorandum.co.id - Hasil kegiatan penemuan kasus aktif (swab case finding) di lingkungan kantor Pemkot Surabaya dengan menyasar 10 persen ASN (aparatur sipil negara) tidak ditemukan. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19. Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, bahwa tes swab yang sudah berjalan sejak, Selasa (24/11) hingga Senin (29/11), tidak ditemukan kasus aktif. Artinya, hasil dari tes swab tersebut negatif Covid-19. “Kami sudah melaksanakan tes swab terhadap 580 ASN Kota Surabaya, ada 25 bagian dan OPD sudah dilaksanakan swab. Alhamdulilah hasilnya negatif semua,” kata Febri sapaan lekatnya, Selasa (30/11). Hingga saat ini, Febri memastikan, bahwa pihaknya masih terus melakukan pencarian kasus aktif di lingkungan perkantoran. Selanjutnya, akan disusul pelaksanaan tes swab di lingkungan BUMD, yakni pada 2 Desember 2021 dan BUMN pada 3 Desember 2021. “Terkait pencarian kasus baru di perkantoran, ini masih kami lanjutkan agar bisa tes swab semua, agar bisa mencapai target pada 6 Desember,” ujar dia. Selain itu, Febri menerangkan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi, terkait kasus aktif yang tidak terlaporkan. Karena, kasus aktif yang tidak termonitor, bisa menyebabkan penularan Covid-19 kepada warga yang belum divaksin atau memiliki komorbid. “Ini yang tidak kita harapkan, upaya ini yang kita lakukan untuk bisa melihat dan mengamankan warga Kota Surabaya,” terang dia. Febri menjelaskan, bahwa pada pelaksanaan tes swab tersebut, berdasarkan SE tentang Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Melalui Penemuan Aktif Kasus dan telah ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Oleh karena itu, Febri berharap masyarakat tidak abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Sebab, berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id per Senin (29/11) terdapat 9 pasien Covid-19 yang sedang dirawat dan dalam proses penyembuhan. “Setiap hari kalau kita lihat dari data terkonfirmasi antara 6-7 kasus positif. Hal ini juga kita imbangi dengan capaian vaksin. Untuk dosis satu sebesar 117 persen dan vaksin dosis dua mencapai 97 persen,” pungkas Febri. (fer)
Sumber: