THP Kenjeran Dibuka, Tawarkan Konsep Langsung ke Laut

THP Kenjeran Dibuka, Tawarkan Konsep Langsung ke Laut

Surabaya, memorandum.co.id - Warga sekarang bisa berlibur bersama keluarga di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Mulai Minggu (14/11), lokasi ini dibuka mulai pukul 07.00-16.00. Pastinya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dengan syarat pengunjung wajib vaksinasi dan masuk dengan menggunakan scan barcode PeduliLindungi. Dari parkiran, warga sudah bisa melihat kebersihan dan tidak ada kesemrawutan pedagang. Ratusan pedagang dikelola dan dimasukkan ke tenant dan tersebar. Di area dalam juga terlihat rapi. Dulu yang begitu masuk ada gasebo besar, sekarang sudah tidak ada dan diganti gasebo kecil-kecil di atas hamparan kerikil.Termasuk panggung hiburan pun ditiadakan, dan diganti live music portabel yang pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. "Ini agar pandangan pengunjung ke pantai tidak terhalang. Dan bisa melihat Jembatan Suroboyo secara langsung," ujar Kepala UPTD Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Saidatul Mahruna, Minggu (14/11). Dengan konsep serba terbuka, lanjut Saidatul, pandangan pengunjung ke laut tidak terhalang. "Dulu ada panggung hiburan, PKL di pinggir laut sehingga pandangan pengunjung terganggu. Tapi sekarang kita ubah, dengan konsep serba terbuka, langsung bisa lihat laut," jelasnya. Disinggung soal kapasitas pengunjung, Saidatul menambahkan, berdasarkan prokes hingga 1.000 orang. "Untuk harga tiket sendiri, Senin-Jumat Rp 5 ribu, Sabtu Rp 6 ribu, dan Minggu Rp 10 ribu. Karena Minggu ada tampilan," ujarnya. Untuk warga yang akan mengadakan kegiatan agar mendaftarkan terlebih dahulu, mengingat adanya batasan dengan jumlah pengunjung lain. "Pembelian tiket secara online di tiketwisata.surabaya.go.id. Jadi bisa mengetahui jumlah pengunjung yang ada," jelas Saidatul. Untuk keluarga yang datang menggelar tikar, Saidatul menambahkan sementara tidak boleh dulu. "Kalau makanan membawa dari luar tidak apa-apa. Kalau tikar tidak boleh dulu, terlihat tidak bagus," tegasnya. Ada wacana banana boat, tapi ketika disurvei dan kondisi surut sehingga rencana itu sementara tidak dulu. "Survei, surut terlalu jauh. Inginnya ada banana boat, dengan surut seperti ini masih belum," jelasnya. Dengan dibukanya THP Kenjeran ini, diharapkan pemasukan bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. "Ini semua. Dari pemasukan pengunjung dan tenant yang disewa pedagang," pungkas Saidatul. Sementara itu, Ainul Yaqin (32), pengunjung asal Waru, Sidoarjo, kebetulan waktu lewat ternyata sudah buka. "Coba main-main terus buka. Lalu ke sini (THP Kenjeran, red)," ujar Ainul Yaqin. Ia menambahkan, dengan direnovasi kondisinya lebih bagus sekarang dibandingkan yang lama. "Lebih simple. Dulu, tataan semrawut," tegas Ainul Yaqin. Lanjutnya, ia memberikan masukan penambahan tempat duduk untuk makan. "Mungkin tempat duduk untuk makan kurang banyak," ujar Ainul Yaqin yang datang bersama keluarga ini. Sedangkan Radja Naufal (21), mahasiswa asal Sidoarjo ini menambahkan, untuk masalah pemandangan bagus sekarang. "Tapi untuk penataan suasana suka yang dulu. Ini baru kali pertama, mungkin belum dapat feel," jelasnya. Radja menambahkan, mungkin ada persewaan karpet atau tikar agar pengunjung bisa melihat pemandangan laut dengan rileks. "Yang kurang orang menyewakan karpet atau tikar," pungkas Radja. (fer)

Sumber: