Tidak Ditemui Manajemen, Mantan Karyawan Rolag Kopi Ancam Kerahkan Massa Besar

Tidak Ditemui Manajemen, Mantan Karyawan Rolag Kopi Ancam Kerahkan Massa Besar

Surabaya, memorandum.co.id - Perjuangan mantan karyawan Rolag Kopi untuk mencari keadilan nasibnya terus diperjuangkan. Tidak puas dengan aksi demo sebelumnya yang tidak ditemui pihak manajemen, puluhan mantan karyawan Rolag Kopi ini kembali berdemo di pintu masuk. Sama halnya dengan demo pada Kamis (11/11/2021), mereka yang duduk di tengah jalan selama hampir tujuh jam itu kembali tidak ditemui pihak manajemen. Hingga akhirnya membubarkan diri dan batal untuk melakukan mediasi. Namun, itu tidak membuat puluhan mantan karyawan Rolag Kopi menyerah begitu saja. Bahkan, jika pihak manajemen alot dan tidak bisa diajak mediasi terkait tuntutan yaitu PHK sepihak tanpa pesangon dan kekurangan THR maka akan menggelar demo kembali dengan jumlah massa yang jauh lebih besar. “Bisa, kalau misalkan perusahaan bersih keras begini terus. Bisa saya keluarkan lagi dan lebih banyak lagi dari kemarin. Misalkan kalau diselesaikan baik-baik ya monggo. Kalau ga ada, maunya gimana, atau minta aksi banyak lagi kemungkinan dari perusahaan,” tegas Slamet Wibowo, mantan karyawan Rolag Kopi, Jumat (12/11/2021). Tambah Bowo, sapaan Slamet Wibowo yang pernah menjabat manajer di Rolag Kopi ini, untuk tuntutan tetap sama termasuk soal menanyakan THR yang dibayar separuh namun tiba-tiba malah di PHK sepihak. “Sebenarnya sih, kemarin anak-anak akan menanyakan kekurangan THR 2021yang cuma dibayar separuh. Besoknya menanyakan habis itu tidak ada tanggapan, hari kedua menanyakan lagi tiba-tiba datanglah surat PHK,” ujar Bowo. Disinggung apakah akan kembali bekerja jika kekurangan itu diselesaikan oleh manajemen, Bowo membenarkan hal tersebut. “Kalau dari pihak manajemennya membayar yang dirumahkan, ga apa. Jadi anak-anak bekerja kembali,” jelasnya. Namun, hingga hari kedua menggelar aksi demo, tidak satupun dari pihak manajemen menemuinya. “Ini baru membubarkan diri sekitar pukul 17.00,” pungkas Bowo. Sementara itu, Kapolsek Jambangan Kompol Masdawati Saragih dikonfirmasi terkait rencana mediasi antara pihak manajemen Rolag Kopi dengan mantan karyawan belum mendapatkan informasi hal tersebut. “Saya belum ada kabar itu. Tapi ini bersama anggota standby di lokasi,” singkat Masdawati. Sementara itu, pihak manajemen Rolag Kopi belum bisa ditemui. Saat memorandum.co.id menjumpai salah satu karyawan yang mengaku bernama Hudin bagian kitchen mengatakan, pihak manajemen masih meeting. Kendati sudah ditunggu, namun meeting yang dimaksud tak kunjung selesai. "Maaf mas, ini sudah saya sampaikan tapi masih meeting, belum bisa ditemui," ujarnya. Selanjutnya, memorandum.co.id mencoba menghubungi Hadrean Renanda, salah satu owner Rolag Kopi. Kendati menjadi salah satu investor kafe tersebut, Hadrean menyebut persoalan demo tak ada kaitannya dengan dirinya. "Tidak ada hubungannya dengan saya, mas. Saya investor. Rolag punya manajemen sendiri. Jadi ini mestinya yang jawab manajemen Rolag," cetusnya. Namun Hadrean menandaskan, jika persoalan demo masalah gaji atau THR tersebut sudah diserahkan ke kuasa hukum. "Sakjane itu wes diurus sama kuasa hukum dan sudah dimediasi sama disnaker," tuntasnya via pesan singkat WhatsApp (WA). (fer/mg-3/udi)

Sumber: