Buka Diklat Calon Kepala Sekolah, Ini Pesan Bupati Kediri

Buka Diklat Calon Kepala Sekolah, Ini Pesan Bupati Kediri

Kediri, memorandum.co.id - Untuk menunjang manajemen sekolah dan kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Kediri melangsungkan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) calon Kepala Sekolah. Dalam diklat tersebut diikuti 80 orang calon Kepala Sekolah jenjang Sekolah Dasar dan terbagi menjadi 4 kelas. Dari 80 orang calon tersebut merupakan mereka yang telah lulus seleksi sebelumnya, dari yang semula berjumlah 130 orang. Saat ini Kabupaten Kediri memiliki 666 sekolah, yang terdiri dari 4 TK, 51 SMP, dan 611 SD. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat membuka diklat berpesan agar para calon Kepala Sekolah benar-benar memanfaatkan pelatihan ini. "Diklat seperti ini saya rasa penting sekali dan saya berharap dari bapak ibu semua yang mengikuti diklat ini nantinya bisa betul-betul serius dalam menjalankan tugasnya," tutur Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Senin (01/11/2021). Dalam kesempatan tersebut, Mas Bup, sapaan akrab Bupati Kediri menjelaskan, bahwa untuk menunjang kualitas, satuan pendidikan harus diambil dari orang-orang yang berkompeten. Baik dalam aspek kepribadian, sosial, tugas pokok, managerial, pengembangan kewirausahaan dan supervisi kepada guru dan tenaga pendidikan. "Sosok Kepala Sekolah dituntut sebagai figur yang menjadi role model bagi siswanya. Diklat bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Semoga bisa diselesaikan dengan baik dan pengetahuan yang diperoleh dapat memberikan manfaat bagi mutu pendidikan Kabupaten Kediri, " ujar Mas Bup. Bupati Kediri juga mengatakan jika tidak ada pembaharuan atau penyegaran Kabupaten Kediri bisa mengalami krisis Kepala Sekolah atau tenaga pengajar pada tahun 2024 atau 2025 nanti. "Sebab, problem kepala sekolah ini sudah cukup lama. Jadi saya berharap bapak-ibu untuk benar-benar serius dalam menjalankan tugasnya," tutur Mas Bup. Sementara itu, Kepala BKD kabupaten Kediri Solikhin, mengatakan penyelenggaraan diklat calon sekolah dilaksanakan sesuai dengan panduan dari Permendikbud dengan pola tiga ratus jam pelajaran. Diklat dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan dan dirancang dalam 4 tahap yaitu on job training (OJT) 20 jam pelajaran pada OJT pertama. In service training, yang pertama 50 jam pelajaran. Untuk OJT yang kedua 200 jam pelajaran. Dan yang terakhir in service training kedua selama 30 jam. "Kegiatan ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Dan juga para peserta sudah dilakukan tes swab. Mereka semuanya adalah telah lulus seleksi pada tahun 2021. Untuk narasumber, berasal dari lembaga penjamin mutu pendidikan Kemendikbud Jawa Timur dan di supervisi langsung Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Solo, " ujar Kepala BKD kabupaten Kediri Solikhin. Kegiatan OJT telah dimulai sejak tanggal 27 Oktober di unit kerja masing-masing dan dilanjutkan in service training yang pertama secara tatap muka terbatas mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 6 yang akan datang bertempat di Universitas Kediri. "Harapan kami tentunya mudah-mudahan semua peserta bisa lolos, lulus dari kegiatan diklat ini dan memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah," harap Sholikhin pada para peserta diklat. (Kom/mis)

Sumber: