Menko Muhadjir, Kemiskinan Ekstrem di Jatim Masih Tinggi

Menko Muhadjir, Kemiskinan Ekstrem di Jatim Masih Tinggi

Probolinggo, Memorandum.co.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kemiskinan ekstrim di Jatim masih tinggi. Secara angka Muhadjir menyebut ada sekitar 10 juta kemiskinan yang tersebar di wilayah Jatim, salah satunya di Kabupaten Probolinggo yang terkategori ekstrim tinggi. Muhadjir datang Probolinggo dalam rangka menghadiri launching program dan penyerahan secara simbolis jaminan sosial tenaga kerja dari BPJS Ketenagakerjaan kepada nelayan kecil, serta bantuan untuk ketua RT/ RW, guru mengaji/sekolah mingguan, pemberian hibah jasa listrik untuk tempat ibadah, dan bantuan sosial, di Kota Probolinggo, Jum'at (29/10/2021). Kegiatan ini berlangsung di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo bersama Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin. Dihadiri Direktur BPJS Ketenagakerjaan Zajnudin, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati, beserta Forkopimda Kota Probolinggo. "Terima kasih betul sudah nyambung antara apa yang sedang kita lakukan, dan menjadi perintah presiden dengan apa yang diinisiasi oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin," tuturnya. Usai acara di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Menko PKM Muhadjir Efendi meninjau Pasar Syariah di Pasar Kronong, Gelaran Produk UMKM di GM Toserba, dan Vaksinasi di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, nelayan Kota Probolinggo menjadi salah satu kawasan yang memiliki nilai strategis pembangunan di wilayah Jawa Timur dengan unsur Islam dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia hingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. "Lebih dari itu potensi-potensi yang ada menjadi ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif," ujar Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Lebih jauh, Hadi Zainal Abidin mengatakan, secara geografis luas dan wilayah Kota Probolinggo 56, 667 kilometer dengan panjang pantai 7 kilometer. "Perlu saya sampaikan kepada Menko PMK Muhadjir Efendi, bahwa wilayah area yang masih menjadi wewenang pemerintah pusat. Mudah-mudahan bisa diselesaikan menjadi wewenang Pemkot Probolinggo. Saya akan segera bersurat, ternyata langsung direspon," tandasnya. Menurutnya, wilayah Kota Probolinggo punya potensi alam yang luar biasa untuk wisata alam dan wisata religi dengan adanya Museum Rasulullah dan Wisata Gereja Merah yang hanya ada dua di dunia. "Ini menjadi suatu hal yang luar biasa karena bisa berdampingan rukun tanpa membedakan suku agama dan budaya. Itulah keunggulan yang dimiliki Kota Probolinggo," ucap Hadi Zainal Abidin.(mhd)

Sumber: