Yarsis Tambah Rumah Sakit di Gresik, Jadi Tempat Praktik Mahasiswa Unusa

Yarsis Tambah Rumah Sakit di Gresik, Jadi Tempat Praktik Mahasiswa Unusa

Surabaya, memorandum.co.id - Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang menaungi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), kini memiliki satu rumah sakit lagi di Gresik. Diberi nama RSI Nyai Ageng Pinatih (RSI NAP). Kepemilikan ini menambah kesempatan lebih luas lagi bagi mahasiswa Unusa dalam memilih tempat praktik. Sebelumnya, Yarsis memiliki dua rumah sakit, yaitu RSI A. Yani dan RSI Jemursari, keduanya berlokasi di Surabaya. Penggunaan dan peresmian RSI Nyai Ageng Pinatih (RSI NAP) ini dilakukan Sabtu (9/10) siang. Rumah sakit tersebut sebelumnya sempat diberi nama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih Gresik. Yarsis kemudian mengubah menjadi RSI Nyai Ageng Pinatih dan menjadi rumah sakit umum tipe C. Perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus tempat pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran dan kesehatan, khususnya bagi mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). "Kami akan memperluas cakupan layanan dan kualitas kesehatan dan karenannya kami tingkatkan dari RSIA menjadi rumah sakit umum tipe C, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 107. Layanannya kami perluas dan kualitas kami tingkatkan," kata Ketua Yarsis Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA. Sejak 19 Oktober 2019, RSIA Nyai Ageng Pinatih secara resmi bergabung dengan Yarsis. Mohammad Nuh, selaku Ketua Umum Yarsis mengatakan, penggabungan RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik ke dalam Yarsis bersama-sama RSIS A.Yani dan RSIS Jemursari dimaksudkan untuk memperkuat sinergi dan berbagi sumber daya, dengan harapan mampu memberikan layanan maksimal kepada masyarakat Gresik dan sekitar. Dengan penggabungan ini, Yarsis sekarang mengelola tiga rumah sakit dan satu universitas, yaitu RSIS A. Yani Surabaya, RSIS Jemursari Surabaya, RSI Nyai Ageng Pinatih Gresik, dan UNUSA. Nuh menjelaskan, dengan berbekal pengalaman dan sumber daya yang dimiliki, melalui kerja sama dengan PCNU-Muslimat, Yarsis akan terus mengembangkan Rumah Sakit di beberapa daerah. Sementara itu, dosen Unusa dr Fariska Zata Amani SpOG MKed Klin mengatakan, teknologi pada USG 4 dimensi lebih canggih. USG 4 dimensi mampu menyajikan gambar bergerak seperti video. "Sehingga pasien bisa melihat aktivitas janin secara lebih jelas, misalnya saat tersenyum, menguap atau gerakan lain. Tidak hanya itu, pasien juga bisa melihat bagian tubuh janin secara lebih nyata,” kata dokter kandungan RSI NAP yang juga dosen Unusa. Terakhir Nuh menambahkan, dalam memberikan layanan, pihaknya juga bekerja sama dengan BPJS-Kesehatan, asuransi kesehatan maupun yang umum. "Kami berharap, kehadiran RSI Nyai Ageng Pinatih bisa menjadi kebanggaan masyarakat Gresik sekitarnya, khususnya warga Nahdliyin, sekaligus sebagai ikhtiar untuk merawat dan mengembangkan warisan para sesepuh NU yang telah merintisnya sejak tahun 1970-an," tuntas Nuh Dea. (mg3)

Sumber: