Cegah Buang Sampah di Sungai, Pemkot Pasang Pagar Pembatas

Cegah Buang Sampah di Sungai, Pemkot Pasang Pagar Pembatas

SURABAYA - Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai, ditanggapi serius  Pemkot Surabaya. Di antaranya, upaya pencegahan dengan mendirikan pagar pembatas di beberapa titik bantaran sungai. "Masyarakat masih membuang sampah ke sungai. Itu kebanyakan dilakukan oleh penduduk yang berada di bantatan sungai atau aliran air di Surabaya. Untuk itu, kami siasati dengan pemasangan pagar pembatas," kata Kepala UPTD Kebersihan Saluran Pematusan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Suranaya, Yuri Widarko. Seperti di kawasan permukiman padat Tambak Asri dan Genting, pemkot membangun pagar agar warga tidak membuang sampah di sungai yang membelah perkampungan Dupak-Genting. Pusat aliran air yang menghubungkan Tambak Asri dan rumah pompa Greges itu sudah bersih dari sampah. "Sebelum ada pagar itu banyak warga yang tinggal di sana membuang sampah dari limbah rumah tangga ke sungai. Namun, dengan adanya pagar itu warga sudah sadar,"papar Yuri. Pantauan Memorandum, pagar yang dibangun Pemkot Surabaya itu berdiri kokoh di sepanjang Sungai Genting. Pagar kawat dengan ketinggian sekitar 3,5 meter itu dibangun mulai ujung Jalan Genting hingga Kalianak. Yuri mengungkapkan, pemasangan pagar itu bertujuan agar warga tidak lagi membuang sampah. Meski begitu, pihaknya tetap berpatroli rutin membersihkan sampah di sungai tersebut."Kami tetap membersihkan sampah di sungai setiap hari. Karena masih ada sampah yang dibuang ke sungai," jelas dia. Perlu diketahui, di Kota Surabaya juga masih banyak titik yang belum terpasang pagar tersebut. Di antaranyan di Asemrowo. Alhasil, warga memilih membuang limbah rumah tangga itu ke sungai.“Karena berdiri di bibir sungai, rumah penduduk di sana sangat menyulitkan kami untuk mendirikan pagar pembatas. Kalau ada lahannya enak, kami pasang,” ujar Yuri. Di samping itu, lanjut dia, dirinya juga kerap melakukan sosialisasi terhadap warga yang tinggaldi bantaran sungai. Namun lanjut Yuri, image masyarakat jika buang sampah di sungai lebih mudah,langsung hilang karena terbawa arus. Sedangkan jika dibuang ke tempat sampah itu penanganannya lama, apalagi jika tidak ada petugas yang mengambil sampah tersebut. "Jadi kita upayakan untuk menambah volume pengangkutan sampah di  rumah-rumah warga. Masyarakat harus sadar, kalau buang sampah di sungai efek sampingnya juga kembali ke kehidupan masyarakat,”pungkas dia. (alf/be)

Sumber: