Peduli Lingkungan, Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Inovasi Sepeda Penyapu Sampah Botol

Peduli Lingkungan, Mahasiswa Untag Surabaya Ciptakan Inovasi Sepeda Penyapu Sampah Botol

Surabaya, memorandum.co.id - Berangkat dari hasil pengamatannya di jalanan desa yang banyak dihiasi sampah botol plastik, membuat Ahmad Triya Sanusi, mahasiswa Program Studi Teknologi Manufaktur Untag Surabaya ini menciptakan 'Rancang Bangun Sepeda dengan Sistem Sapu Berputar'. "Saya melihat beberapa jalan di desa yang lebar jalannya hanya sekitar dua meter itu ada sampah botol plastik yang berserakan. Sehingga saya termotivasi bagaimana membuat alat sapu sampah yang dapat masuk ke jalan yang tidak terlalu lebar itu," ungkapnya, Jumat (17/9/2021). "Selain itu saya juga termotivasi oleh petugas sapu jalanan. Karena selama ini mereka membersihkan masih dengan cara manual," imbuhnya. Menurutnya, dengan inovasinya ini, orang dapat berolahraga gowes sekaligus membersihkan lingkungan dari sampah botol plastik yang seringkali ditemukan di jalanan desa maupun perkotaan. Namun untuk saat ini, sepeda penyapu yang memakan biaya Rp 3 juta itu baru bisa menarget botol plastik. Ke depan, dia berencana mengembangkan sepeda tersebut agar dapat membersihkan benda yang lebih kecil, seperti daun. "Saya merancang sepeda penyapu semacam becak gowes zaman dulu. Tetapi dimodifikasi bagian depannya sebagai tempat sapu," ungkapnya. Butuh 6 bulan untuk menuntaskan sepeda penyapu tersebut. Terhitung mulai dari merancang desain, hingga menganalisis cara kerja sepeda penyapu sampah itu. "Materi yang digunakan yaitu sepeda yang dimodifikasi. Kemudian rangka depan untuk tempat sapu dan juga tempat penampung sampahnya. Rangka depan terbuat dari besi hollow dan beberapa tambahan lainnya sebagai tempat tumpuan sapunya," papar anak bungsu tiga bersaudara ini. Inovasi teknologi tepat guna ini memanfaatkan putaran roda untuk menggerakkan tiga poros yang dihubungkan oleh pulley type A dengan ukuran 10 inc dan 2,5 inc. Kemudian terhubung dengan sabuk v-belt yang memiliki panjang 1117,6 mm dan 1244 mm dengan output putaran poros sapu 460 rpm. "Sapu ini nantinya menyesuaikan dengan kecepatan mengayuh pada sepeda. Semakin cepat laju sepeda maka semakin cepat juga putaran sapu yang bekerja," jelasnya. Triya mengaku sempat mengalami kendala. Karena perancangan harus seefisien mungkin dipakai. Selain itu juga harus optimal saat membersihkan sampah. Sehingga botol plastik dapat terangkut tanpa ada yang tertinggal. Atas inovasinya ini, Triya diganjar predikat Tugas Akhir Menarik dari Fakultas Vokasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. "Saya bersyukur bisa menuntaskan tugas akhir dengan merancang sepeda penyapu ini. Saya berharap sepeda ini nantinya dapat disempurnakan kembali oleh generasi selanjutnya serta dapat diimplementasikan kepada masyarakat," pungkasnya. (mg-3/fer)

Sumber: