Anakku Anak Pembantu (1)

Anakku Anak Pembantu (1)

Kedatangan Remaja Putri Cantik

Rumah tangga Ani dan Rama (keduanya samaran) sudah berjalan 20 tahun. Rukun dan harmonis, meski mereka belum juga dikarunai momongan. Hingga suatu hari seorang remaja putri mendatangi rumah mereka. Saat itu Ani sedang menyirami bunga di halaman rumah mereka di Wiyung. Namanya sebut saja Micu. Micu yang cantik, energik, dan bersorot mata tajam tersebut mencari Rama karena mendapat informasi dari ibunya bahwa Rama adalah ayah kandungnya. Tentu saja ini adalah pukulan keras bagi Ani. Walau begitu, Ani berusaha tetap tenang dan mencoba mencari solusi terbaik atas persoalan ini. Dia tidak tega menanggapi informasi ini dengan kasar, antara lain, karena melihat kondisi fisik Micu. Dua kakinya yang tumbuh tidak sempurna dan nada bicara yang terbata-bata menimbulkan rasa kasihan di hati Ani. Karena itulah Ani—yang tahu Rama sedang beristirahat di rumah—mengatakan bahwa suaminya sedang berada di luar kota. Ani lantas mengantar Micu pulang dan berjanji suatu saat pasti mempertemukannya dengan Rama. Sejatinya Ani ingin membicarakan terlebih dahulu masalah ini dengan Rama sebelum mempertemukan Micu vs suaminya tersebut. Ani bahkan juga menemui seorang konsultan. Saran konsultan, memang sebaiknya masalah ini dibicarakan dengan suami dari hati ke hati. Ani sepakat. Selang beberapa hari setelah konsultasi tadi, Ani pelan-pelan menyampaikan persoalan Micu kepada Rama. Dia perhatikan reaksi wajah suaminya dan sorot mata dia. Sekilas ada kilatan rasa kaget. Tapi, sejenak kemudian Rama menyatakan bahwa dia tidak mengenal gadis tersebut. Pada saat bersamaan Ani merasakan bahwa sorot mata Rama menyembunyikan sesuatu. Dia melihat ada kesedihan di titik terdalam mata Rama. Ani akhirnya membiarkan malam itu berlalu tanpa pengakuan dari Rama. Dia tak mungkin memaksa sang suami mengakui kesalahannya. Ani yang sempat kuliah di jurusan psikologi namun DO—karena faktor biaya—amat menyadari hal tersebut. Yang jelas, malam itu Ani merasakan Rama gelisah. Nyaris semalaman tidurnya jempalikan ke kanan dan ke kiri. Tarikan dan embusan napas panjang juga sering dia dengar. Malam keesokan harinya Ani kembali membincangkan Micu. Dia menjelaskan bahwa beberapa hari yang lalu Micu telah ke rumah. Mereka terlibat obrolan panjang. Ani mengaku kasihan melihat kondisi Micu. Dia lantas merinci ciri-ciri fisik gadis tersebut. Namun belum selesai berbicara, Rama tiba-tiba merangkul erat istrinya sambil sesengguan di dada Ani. Dua hari kemudian mereka mendatangi rumah Micu. Ani sempat kaget melihat ibu Micu ternyata orang yang dikenalnya. Dialah Nana, pembantu yang pernah tinggal di rumahnya. (jos, bersambung)

Sumber: