Pilu Rumah Tangga ASN (2-habis)

Pilu Rumah Tangga ASN (2-habis)

Smackdown Keponakan dari Desa

Keluguan Nikmah menjadikan Ona tidak berpikir negatif tentang kelakuan suami di rumah. Apalagi, keponakannya itu punya pengetahuan agama yang kuat. Pernah mondok walau cuma dua tahun. Kepandaian Nikmah memasak dan bersih-bersih rumah menambah kenyamanan Ona. Gadis tadi sedikit dimanja dengan dipenuhi segala kebutuhannya. Nikmah juga diikutkan pedidikan kejar paket agar bisa dapat ijazah setara SMA, kemudian dikuliahkan. Itulah harapan Ona. Hari berganti hari, minggu berganti minggu… tidak ada yang harus dikhawatirkan. Hingga akhirnya wanita berjilbab ini secara tidak sengaja memergoki Rehan keluar dari kamar mandi, sementara di dalam masih terdengar suara jebar-jebur seperti orang mandi. Namun, Ona yang pulang cepat dari kantor karena sakit gigi itu tidak sempat melihat siapa yang tertinggal di kamar mandi lantaran terburu masuk kamar. Ia kebelet pipis dan sangat ingin menuntaskannya di kamar mandi kamar utama. Begitu keluar, dia melihat Nikmah sedang menyapu kamarnya. “Lantas, siapa yang tertinggal di kamar mandi tadi?” pikir Ona. Pertanyaan ini dia simpan tanpa menanyakannya kepada Rehan maupun Nikmah. Ona tak ingin berburuk sangka. Melihat sikap Rehan dan Nikmah yang biasa-biasa saja, semakin yakinlah Ona bahwa mereka tidak pernah berbuat sesuatu yang mengkhawatirkan. “Ona sempat yakin Rehan dan keponakannya tidak pernah berbuat sesuatu,” kata pengacara, sebut saja Ikin. Walau begitu, di dalam hati kecilnya Ona yakin bahwa ada sesuatu yang ganjil di antara Rehan dan Nikmah. Maka, suatu hari dia ingin menjebak mereka. Ona berpamitan mengikuti rapat kerja di luar kota, Batu, selama tiga hari. Ona memang keluar rumah dengan membawa keperluan menginap. Tapi tidak benar-benar ke Batu, melainkan menginap di rumah adiknya di Pacet, Mojokerto. Cuma sehari, kemudian pulang pada pukul 12.00. Dia berniat masuk rumah melalui pintu belakang, yang kuncinya sengaja dia bawa. Namun, hal itu tak perlu dilakukan karena pintu utama ternyata tidak dikunci. Ona bisa masuk dengan mudah dan langsung menuju kamarnya. Ternyata kosong. Legalah pikiran Ona. Namun tak lama, terdengar suara riuh rendah dari bagian belakang. Ternyata dari kamar Nikmah. Ona bergegas ke sana. Melalui pintu kamar yang terbuka blak, Ona menyaksikan Rehan sedang sensor-sensor-sensor vs Nikmah. Rehan men-smackdown Nikmah secara bertubi-tubi. Pakaian mereka berserakan dari depan pintu kamar hingga pintu kamar mandi. “Setelah yakin dengan melihat adegan seronok itu secara langsung, Ona datang kemari. Dia mengajukan gugatan cerai atas suaminya. Dia nekat walaupun harus menerima risiko penurunan pangkat sebagai ASN. Ternyata suaminya tidak bisa dipercaya,” kata pengacara tadi. (jos, habis)      

Sumber: