Bangun Ekonomi Digital, Pemprov Jatim Geber Program Satu Rekening Satu Pelajar

Bangun Ekonomi Digital, Pemprov Jatim Geber Program Satu Rekening Satu Pelajar

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Program ‘Satu Rekening Satu Pelajar’ (KEJAR) menjadi bagian dari pintu masuk penyiapan ekosistem ekonomi digital. Ekosistem ini harus disiapkan sedini dan sekomprehensif mungkin yakni dimulai dari usia dini, khususnya pelajar. “Ini bagian dari penyiapan ekosistem ekonomi digital. Apalagi sekarang rata-rata transaksi kita sudah non tunai. Ekosistem ini harus disiapkan sekomprehensif dan sedini mungkin sehingga anak-anak menjadi friendly dengan mobile banking dan digital banking,” kata Khofifah, Rabu (25/8/2021). Program One Student One Account (OSOA) atau Satu Rekening Satu Pelajar dengan menggunakan produk Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) atau produk tabungan ini sendiri merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo. Targetnya adalah di atas 50% untuk literasi keuangan dan di atas 90% untuk inklusi keuangan pada tahun 2024. Pada tanggal 1 Oktober 2020 lalu, telah dilaksanakan Kick off Program KEJAR di Jatim yang ditandai dengan pembukaan 30.000 rekening pelajar SMA/SMK/MA sederajat di Jawa Timur secara serentak melalui Bank Jatim. Saat ini di Jawa Timur terdapat 66,4% pelajar yang memiliki rekening tabungan yang tersimpan di 50 bank penyelenggara SimPel di Jawa Timur. Berdasarkan survei OJK menyebutkan indeks literasi dan indeks inklusi keuangan Jatim tahun 2019 meningkat dibanding tahun 2016. Terjadi peningkatan dari 35,6 persen pada tahun 2016 menjadi 48,95 persen pada tahun 2019 sementara nasional 38,03 persen. Kemudian Indeks inklusi keuangan Jawa Timur meningkat dari 73,2 persen di tahun 2016 menjadi 87,96 persen di tahun 2019, sementara nasional 76,19 persen. Khofifah mengatakan, melalui program KEJAR ini diharapkan setiap pelajar di Indonesia terutama Jatim memiliki rekening sehingga budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal dapat dilakukan sejak dini. Selain itu, melalui program ini maka kesadaran masyarakat terhadap literasi dan inklusi keuangan serta budaya menabung akan meningkat. (Mg6)

Sumber: