Pemkot Probolinggo Bahas Pentingnya Anak Menempuh PAUD Sebelum Masuk SD

Pemkot Probolinggo Bahas Pentingnya Anak Menempuh PAUD Sebelum Masuk SD

Probolinggo, Memorandum.co.id - Pemkot Probolinggo berkomitmen bahwa semua anak dapat atau pernah mengikuti pendidikan prasekolah setidaknya satu tahun. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peranan penting dalam program ke depan. Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo menggelar Bimtek implementasi program kesiapan bersekolah bagi satuan PAUD-SD se-Kota Probolinggo, Selasa (24/08/2021), di Balai Hinggil, jalan Dr. Sutomo, Kota Probolinggo. Bimtek dibuka langsung oleh Bunda PAUD Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin. Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M Maskur. Diikuti 30 peserta dari Bunda Paud, Pokja Bunda PAUD, Ketua PKG, Kasek, Pengawas, Komite Sekolah, dan mitra sekolah lembaga TK/SD se-Kota Probolinggo, serta menghadirkan narasumber dari BP PAUD dan Diknas Provinsi Jawa Timur, Aminullah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, M Maskur mengatakan, fasilitasi bimtek implemtentasi program kesiapan bersekolah bagi satuan PAUD-SD se-Kota Probolinggo bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman semua stakeholders daerah tentang kesiapan bersekolah. Selain itu, guna meningkatkan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah, dan Guru yang menangani PAUD/SD terkait kesiapan sekolah, serta membangun ekosistem pendidikan yang positif untuk mendorong transisi yang lebih baik. "Perkembangan kehidupan anak sekolah melibatkan masa peralihan dan perubahan seiring tunbuh kembang anak. Salah satunya adalah masa peralihan dalam jenjang pendidikan," kata M. Maskur. Sementara Bunda PAUD Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin menegaskan, program kesiapan bersekolah adalah program peningkatan layanan satu tahun pra sekolah, serta penguatan kemitraan antara PAUD dengan SD sehingga tidak terjadi keselarasan pembelajaran bagi anak usia dini usia 0-8 tahun di PAUD dan SD. "Kesiapan sekolah adalah kemampuan anak dalam mengelola dirinya, pengetahuan, ketrampilan, mental dan sosial emosional, yang merupakan hasil interaksi anak secara terus menerus," tegas Aminah. Lebih jauh, Aminah mengatakan berbagai pengalaman di lingkungan dan tumbuh kembang anak, sehingga dapat beradaptasi dengan baik menuju tantangan belajar di jenjang berikutnya yang lebih komplek. Selain itu, tantangan dan kesiapan anak dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi, dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua stakeholders yang terlibat, untuk secara komprehensif dan simultan mempersiapkannya. "Anak siap untuk masuk sekolah, keluarga siap mendukung belajar anak dan sekolah siap untuk menerima anak. Untuk itu diperlukan adanya program kesiapan sekolah," tandasnya. Belum lagi, kesiapan bersekolah untuk mendukung transisi PAUD ke SD menjadi penting untuk segera diimplementasikan, karena seringkali ditemukan indentitas dan ekspektasi yang berbeda antara PAUD dan SD, serta adanya perbedaan strategi kurikulum yang menimbulkan patahan. Saat ini terjadi beberapa praktek pembelajaran di PAUD yang fokus pada penyiapan anak sebagai respon dari tuntutan agar anak sudah bisa membaca, menulis dan berhitung saat anak masuk kejenjan SD. "Konsekuensi tumbuh kembangnya anak hanya terfokus pada kemampuan berhitung. Pengenalan literasi dan numerasi dilakukan dengan metode pengulangan tanpa makna yang kurang sesuai dengan cara belajar anak usia dini," ucap Aminah. Dikatakan Aminah, tuntutan lain seperti jam sekolah yang lebih panjang, pengaturan kelas dan tata tertib yang berbeda, serta harapan yang berbeda dari Guru dan orang tua terhadap kamampuan akademik dan sosial yang lebih besar, tidak mudah untuk dilalui anak sehingha mereka perlu dipersiapkan untuk melewati masa transisi. "Sebagai Bunda PAUD berpesan melalui Bimtek bisa merumuskan dan membangun sistem koordinasi dan komunikasi aktif antara satu dengan yang lainnya agar dapat bersinergi dan terintegrasi," pungkasnya.(mhd/yud)

Sumber: