Modus Bercermin di Spion Mobil, Pria Asal Bangkalan Curi Jam Tangan

Modus Bercermin di Spion Mobil, Pria Asal Bangkalan Curi Jam Tangan

Surabaya, Memorandum.co.id - Ada saja modus para pelaku kejahatan dalam melancarkan aksinya. Seperti yang dilakukan Mohammad Hasan Ashari (26), warga Dusun Labang Baru, Desa Labang, Kecamatan Labang, Bangkalan. Alih-alih ingin bercermin di spion mobil milik Sutriyono yang terparkir di minimarket Jalan Bronggalan, Hasan malah menggondol jam tangan. Namun, aksi pria pengangguran itu tidak berjalan mulus. Korban yang bekerja sebagai supervisor di minimarket itu memergoki aksi tersangka. Akibatnya, selain menahan sakit akibat pukulan warga, tersangka juga harus rela digelandang untuk menjalani penyidikan di Mapolsek Tambaksari. "Benar mas, kami mendapat laporan jika di lokasi kejadian ada warga mengamankan pelaku pencurian jam tangan. Setiba di lokasi, yang bersangkutan kami giring untuk penyidikan," kata Kapolsek Tambaksari Kompol Muhammad Akhyar, Selasa (3/8). Akhyar menjelaskan, aksi tersangka terjadi pada Minggu (1/8) sekitar pukul 14.30. Saat itu, korban baru saja datang untuk meninjau situasi minimarket di lokasi. Seperti biasa, korban memarkir mobil Suzuki Carry di halaman minimarket. Selang beberapa menit, tersangka datang dengan mengendarai motor dengan modus untuk belanja. Bukannya masuk minimarket, tersangka malah berpura-pura bercermin di spion mobil korban. "Sembari berkaca, dia mengintip isi mobil tersebut," lanjut Akhyar. Mendapati jam tangan milik korban di kotak dekat perseneling, muncul niat jahat Hasan. Dia kemudian mencoba membuka pintu kiri bagian depan. "Korban lupa mengunci pintu dan membuat tersangka sukses masuk ke dalam mobil," tandas Akhyar. Meski sudah berhasil membawa jam tangan korban, aksi tersangka tepergok korban dan salah satu karyawan minimarket. "Karyawan itu kebetulan keluar untuk tukar uang receh. Disana, dia memergoki tersangka berada di dalam mobil," lanjut Akhyar. Meski sempat jadi bulan-bulanan warga, tersangka akhirnya berhasil diamankan anggota setelah menerima laporan kasus tersebut. "Sempat ada yang emosi, namun cepat kami redam," pungkas mantan Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polrestabes Surabaya itu.(fdn)

Sumber: