Dendam, Pasutri Pesantren Dibacok Kerabat Sendiri

Dendam, Pasutri Pesantren Dibacok Kerabat Sendiri

KEDIRI - Warga di Jalan Cendana geger. Ketut Winarno (41) warga RT 36 RW 07 Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, tiba-tiba membacok pasangan suami istri (pasutri) yang masih kerabatnya sendiri. Korban adalah Didik Suharfandi (39) dan Tri Winarti (32), tinggal tidak jauh dari rumah pelaku. Diduga Ketut mengalami depresi usai berpisah dengan istrinya dan juga tertekan masalah utang piutang. "Mungkin saat ditagih utang, ada perkataan yang tidak enak dari korban," terang Lala (32), warga setempat. Kapolsek Pesantren Kompol Paidi Sadiarto mengatakan, pihaknya mendapat laporan masyarakat sekitar pukul 08.00. Disebutkan peristiwa pembacokan terjadi saat Didik sedang duduk di teras rumah tetangganya. Waktu itu Didik akan berangkat kerja. Tiba-tiba korban didatangi Ketut dan langsung menyerangnya dengan parang. Pria ini dibacok hingga beberapa kali. Melihat suaminya terluka, Winarti berusaha melindungi tubuh Didik. Akibatnya, Winarti ikut menjadi sasaran pelaku. Wanita ini juga terkena sabetan parang. Melihat Ketut semakin beringas, membuat pasutri ini berusaha lari menyelamatkan diri. "Karena Ketut terus menyerang mereka berusaha lari tapi terus dikejar pelaku. Warga yang mengetahui kejadian tersebut berhasil menghalau hingga pelaku kabur. Hingga dia menyerahkan diri ke Mapolsek Kediri Kota," terang Paidi. Paidi menambahkan, anggota langsung berkoordinasi dengan Polsek Pesantren untuk pelimpahan penanganan kasusnya. Dari hasil penyelidikan, pembacokan yang dilakukan Ketut dilatarbelakangi dendam keluarga yang sudah lama. Ditambah, pelaku depresi setelah bercerai dengan istrinya. Untuk korban yang terluka parah kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan medis. Proses hukum terus berjalan meski Ketut juga harus menjalani perawatan karena luka di kakinya, karena terkena sabetan parangnya sendiri. Atas kejadian tersebut, Didik mengalami luka parah di kepala, tangan dan kakinya. Sedangkan istrinya menderita luka robek di kepalanya. “Awalnya kami menerima pasien pasutri. Lalu menyusul pasien laki-laki yang dikawal polisi,” terang staf medis di RS Bhayangkara Kediri yang enggan namanya dikorankan. (st-3/yud/nov)  

Sumber: