Berbagi Cinta dengan Mindoan (2-habis)

Berbagi Cinta dengan Mindoan (2-habis)

Serahkan Bayi untuk Madu

Lima bulan berlalu. Wiwik hamil. Badar mulai tidak mampu memegang kemudi bahtera secara imbang. Dia menjadi lebih sering mengarahkan laju biduk ke vila di Pacet ketimbang pulang ke rumah Wanda. Wanda protes. Semula hanya ditujukan kepada Badar, namun lambat laun juga disampaikan kepada Wiwik. Mereka sempat bertengkar. Seperti anak kecil berebut mainan. Wiwik tidak mau disalahkan, karena semua ini berawal dari permintaan Wanda. Karena itu, Wanda harus mau menerima risiko apa pun yang terjadi. Apa pun itu yang berkaitan dengan masalah ini. Badar beralasan sengaja lebih sering mengunjungi Wiwik agar bisa ikut menjaga bayi yang ada di perut istri keduanya itu. “Jujur saya cemburu. Wiwik memang lebih cantik dibanding saya,” aku Wanda. Untuk menyelesaikan masalah, mereka bertiga berkonsultai ke ustaz. Oleh ustaz yang sering diajak memandu umrah ini, mereka diminta introspeksi diri. “Makanya saya tidak mau pernikahan kami dilakukan terbuka. Takut terjadi seperti ini,” kata Wiwik seperti ditirukan Wanda. Wiwik tidak yakin kaum perempuan sanggup berbagi cinta dengan alasan apa pun. Dengan siapa pun. “Hanya perempuan kekasih Allah yang bisa melakukannya. Maaf, sejak awal aku tidak melihat hal itu di wajah Mbak Wanda,” kata Wanda kembali menirukan kalimat madunya. Wanda terdiam di-skak mat Wiwik. Dia hanya bisa minta maaf dan berjanji bakal mengubah sikapnya di kemudian hari. Namun, janji tersebut tidak mudah diterima begitu saja oleh Wiwik. Wiwik lantas mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Ia mengatakan, karena sejak awal tidak melihat niat tulus mindoan-nya itu untuk berpoligami, dia punya banyak rencana terhadap apa yang akan terjadi. Salah satunya, seperti disampaikan Wiwik kepada Wanda, dia akan menjalani penggalan hidupnya kali ini sesuai keinginan saudaranya itu. Yaitu, melahirkan anak untuk kerabatnya itu. “Aku dan Mas Badar akan cerai setelah melahirkan. Silakan Mbak Wanda bersama Mas Badar mengasuh anak tersebut,” kata Wiwik seperti ditirukan Wanda. Wiwik berencana pulang ke Pacitan, kembali tinggal dekat makam almarhum ayah dan ibunya. “Aku sebenarnya sudah minta maaf kepada Wiwik, tapi dia tetap bersiteguh pada pendiriannya,” tutur Wanda. Wanda menambahkan bahwa dia akan berusaha semampunya untuk memberi kebebasan kepada Badar untuk bersikap kepada Wiwik, namun Wiwik malah mengatakan ingin mengembalikan cinta sejati Badar kepada Wanda. Wiwik juga rela menyerahkan bayinya bersama Badar diadopsi Wanda. “Mas Badar menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada kami berdua,” kata Wanda sambil menoleh ke pintu. Tampak perempuan cantik menggendong seorang bayi. Melangkah masuk sambil tersenyum. Wiwik? (jos, habis)        

Sumber: