Masjid Al-Muhajirin Jimerto, Bawa Alat Salat Sendiri

Masjid Al-Muhajirin Jimerto, Bawa Alat Salat Sendiri

Pembatasan jemaah salat Tarawih selama Ramadan di masa pandemi sangat berpengaruh dengan jumlah masyarakat yang akan beribadah. Termasuk juga di Masjid Al-Muhajirin, Jalan Jimerto. Ketika beribadah para jemaah membawa alat salat sendiri. Masjid yang berada di lingkungan Pemkot Surabaya ini pun menerapkan pengetatan protokol kesehatan (prokes). Jika biasanya sebelum ada Covid-19, jumlah jemaah mencapai 3.000 orang. Namun, kali ini untuk salat Tarawih hanya menampung 856 jemaah. Dengan rincian jemaah laki-laki yang berada di lantai 1 untuk ruang utama dengan jumlah 385 orang dan teras sisi selatan 42 orang. Sedangkan untuk jemaah perempuan yang ditempatkan di lantai dua, dengan ruang utama diisi 146 jemaah dan teras sisi timur 283 jemaah. “Kalau kapasitas normal sebelum Covid-19 menampung 3.000 jemaah,” jelas Imam Suyuti, salah satu takmir Masjid Al-Muhajirin. Tambah Imam yang sudah dua periode ini menjadi takmir ini menambahkan, bahwa pengetatan prokes ini menjadi prioritas, serta mengimbau kepada jemaah untuk membawa alat salat sendiri. “Kami selalu mengingatkan kepada jemaah masjid untuk tetap menerapkan prokes sebelum salat,” ujarnya. Lanjutnya, selama Ramadan, di Masjid Al-Muhajirin ini tetap menyediakan takjil dan berbuka puasa. Rata-rata tiap hari menyediakan 350 nasi kotak untuk berbuka puasa. Untuk tadarus, lanjut Imam, tetap ada setelah salat Tarawih. “Tapi selama pandemi sampai pukul 22.00,” tambah Imam. Disinggung untuk salat Indulfitri (Id), Imam memastikan tidak digelar di Masjid Al-Muhajirin. “Sebenarnya kami sudah mempersiapkan itu (salat Id) dan sudah di asesmen dengan kapasitan 2.500 jemaah. Karena ada surat edaran dari Menteri Agama, akhirnya kami tidak jadi menggelarnya,” pungkas Imam. (fer/tyo)

Sumber: