Masjid Moebarok,  Kurangi Jemaah, Tak Kurangi Kekhusyukan

Masjid Moebarok,  Kurangi Jemaah, Tak Kurangi Kekhusyukan

Surabaya, Memorandum.co.id - Masjid Moebarok seluas 600 meter persegi yang ada di Jalan Keputran VI, tetap melangsungkan salat Tarawih dan salat wajib meski jumlahnya tak sebanyak saat sebelum pandemi Covid-19. Kegiatan di masjid yang berdiri sejak tahun 1940 ini tetap dibalut dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Bahkan bagi jemaah yang hendak menunaikan salat dilakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masjid. "Ini sebagai wujud kami untuk meminimalisir sebaran Covid-19. Dan penggunaan masker juga menjadi hal yang wajib bagi jemaah yang hendak datang ke Masjid Moebarok," ujar Mochammad Syaiffudin salah satu pengurus masjid, Selasa, (4/5). Kata Syaiffudin, jika sebelum pandemi, masjid yang memiliki imam sebanyak 4 orang ini sewaktu salat Tarawih shaf bisa penuh. Namun situasi terkini hanya terisi hingga 5 sampai 7 shaf. Dan itu dinilainya sudah sangat baik. "Begitu pun dengan jumlah jemaah yang ikut tadarus, kami kurangi hanya 4 orang dari yang biasanya bisa sampai 7 orang, namun tidak mengurangi kekhusyukan. Paling tidak masih ada yang berjemaah di sini, namun tentu harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan," tuturnya. Selain itu, Masjid Moebarok juga masih melaksanakan tausyiah pada salat Tarawih dan salat Jumat seperti biasa. Dengan cara menyiapkan daftar nama khotib dan imam yang sudah disusun sebelumnya untuk mengisi materi ceramah dalam agenda itu. Di Masjid Moebarok sendiri ada sebanyak 26 orang khatib yang siap memberikan materi. (mg3/tyo)

Sumber: