Rumah Tangga Dihancurkan Pihak Ketiga (2-habis)

Rumah Tangga Dihancurkan Pihak Ketiga (2-habis)

Datang Menggandeng Lusi yang Mengandung

Setelah kejadian di mal, beberapa waktu yang lalu, kehidupan rumah tangga Tina berjalan seperti biasa. Tidak ada riak pertengkaran di antara mereka. Hanya ada yang berbeda pada Lusi. "Lusi tidak pernah lagi datang ke rumah. Saat kutelepon menanyakan mengapa tak pernah main lagi, dia mengaku sedang sibuk," kata Tina. Hingga datanglah hari awal kehancuran rumah tangga Tina. Joko tiba-tiba datang bersama Lusi. Yang membuat Tina terperanjat, ia melihat Lusi telah berbadan dua. "Padahal, Lusi belum menikah. Tanpa banyak kata, Joko menyuruhku duduk di sofa ruang tamu karena ingin mengatakan sesuatu," ucapnya. Kemudian Joko menjelaskan kepada Tina. Lusi terlihat hanya tertunduk seperti ketakutan. Tina semakin penasaran dengan sikap Lusi. Hatinya berdebar-debar saat mulai mendengar penjelasan sang suami. "Bak disambar petir mendengar penjelasan Joko. Ternyata Lusi hamil dengan Joko. Hubungan mereka ternyata sudah lama dan mereka sembunyikan," katanya, sedih. Belum selesai mendengar penjelasan Joko, tak terasa air mata Tina jatuh membasahi pipi. Rasa sakit hati, marah, sedih bercampur jadi satu di dalam benaknya. "Aku tak tahu kondisi hati dan pikiranku saat itu. Sudah tak karu-karuan rasanya. Ingin kuluapkan semuanyua kepada suamiku dan Lusi, namun aku tidak tega," keluhnya. Melihat Tina menitikkan air mata, Joko berusaha mendekat dan memeluk Tina. Tetapi, dengan cepat Tina mengelaknya. Ia kemudian berlari ke dalam kamar dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang. "Kutinggalkan Abel dengan suamiku. Dunia terasa gelap. Kebahagianku hancur karena Lusi. Aku sangat membencinya," ucapnya Saat Tina berada di kamar, Joko menyusul. Terdengar Joko berulang kali mengucapkan kata maaf. Akan tetapi Tina tak menghiraukannya. "Hatiku hancur. Saat itu aku ingin menyudahi rumah tanggaku dengan Joko. Aku tak sanggup jika Joko memaduku," katanya. Akhirnya, saat itu juga Tina memutuskan ingin berpisah dari Joko. Ia tak meminta apa pun dari Joko. Ia hanya ingin suaminya itu mengurus perceraian mereka. "Aku hanya minta Abel ikut bersamaku," tegasnya. (mg5/jos, habis) Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: