Mahasiswa Untag Surabaya Sabet Medali Emas dalam 3 Kejuaraan Karate

Mahasiswa Untag Surabaya Sabet Medali Emas dalam 3 Kejuaraan Karate

Surabaya, memorandum.co.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menorehkan prestasi lewat mahasiswanya. Terbaru, kabar baik itu datang dari mahasiswa Fakultas Hukum, Aditya Bimantara Putra yang berhasil membawa pulang medali emas dalam tiga kejuaraan karate sekaligus. Pertama adalah International Karate Virtual 2nd PRIMERO Championship, dirinya menyisihkan 400 peserta dari 13 negara. Dua kejuaraan karate lainnya adalah Kejuaraan Nasional Virtual Trisakti Open & Festival dan Open Tournament Tingkat Nasional dalam Jakarta Karate Open & Festival IV. “Bangga dan bersyukur pastinya, karena sekarang sudah berkuliah jadi bisa membawa nama Untag Surabaya. Kalau dulu bawa nama pribadi dan tempat latihan,” kata mahasiswa yang kini masuk semester 2 ini, Minggu (28/3/2021). Aditya menyebutkan, saat itu dia harus mengikuti tiga kali babak penyisihan hingga akhirnya menjadi juara. Meski kejuaraan digelar secara virtual, tak menghalangi semangat Aditya untuk mengharumkan nama almamater. Ketertarikan Aditya pada karate berawal sejak belasan tahun lalu saat dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar. Uniknya, dia mengenal olahraga ini dibarengi paksaan orang tuanya. “Kelas 1 SD dipaksa ikut ekskul karate, didorong terus sama orang tua. Lambat laun karena sering latihan jadi suka,” tuturnya. Usai meraih beragam penghargaan, Aditya tak luput untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mereka yang telah berjasa. “Karena sering juara, jadi masuk SMP dan SMA lewat jalur prestasi. Jadi terima kasih sekali sama mereka yang sudah memberi dukungan,” ujarnya. Saat ini, Aditya menjadi pelatih karate pada Pegasus Karate School yang dirintisnya sejak Agustus 2019. Sedikitnya ada 150 peserta yang dilatih. “Dari SMA ngelatih sana-sini karena banyak yang minat. Saya didorong untuk membuka pelatihan. Alhamdulillah awal buka langsung ramai yang ikut karena sebelumnya sudah menginfokan ke wali murid,” terangnya. Wadah tersebut kemudian jadi tempat berlatih bersama antara Aditya dan para muridnya, sekaligus sebagai persiapan kejuaraan. Saat ditanya tentang tantangan terbesar dalam latihan, mahasiswa kelahiran Banyuwangi ini mengaku lebih ke bagaimana melawan rasa bosan, karena dia sudah karate sejak kecil. Sehingga kadang kala muncul rasa malas untuk mengulang gerakan yang sama. Selain itu, Aditya juga bersyukur karena mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas, “Awalnya mau vakum dari karate, ternyata gak bisa lepas. Apalagi diberi apresiasi dan support oleh BKA (Biro Kemahasiswaan dan Alumni).” Dengan prestasinya tersebut dia berharap dapat membangkitkan lagi UKM Karate yang sedang vakum. Ke depan, dia akan kembali bertanding dan mengajak mahasiswa lainnya untuk berprestasi. “Selagi badan sehat, ayo lakukan hal yang berguna. Prestasi bukan hanya olahraga, tapi sesuai minat bakat masing-masing. Ayo banggakan almamater tercinta," ajak Aditya. (mg3)

Sumber: