Hilangnya Bocah Karanggayam, Anggota Jatanras  Cari Petunjuk

Hilangnya Bocah Karanggayam, Anggota Jatanras  Cari Petunjuk

Surabaya, memorandum.co.id - Derasnya pemberitaan Nessa Alanna Karaissa, bocah 7 tahun, asal Karanggayam, Tambaksari, membuat Satreskrim Polrestabes Surabaya turun tangan guna melakukan penyelidikan. Ini setelah kasus hilangnya bocah perempuan anak pasangan suami istri (pasutri), Tri Budi dan Safrina Anindya tersebut, akhirnya dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Nessa biasa disapa Ara,  tidak pulang ke rumah sejak Selasa (23/3). Diduga dia menjadi korban penculikan seorang pria yang berprofesi sebagai pengamen. Sebab, ada seorang warga Gunung Anyar, Cerme, Gresik yang sempat melihat bocah dengan ciri-ciri seperti Ara bersama seorang pria sedang mengamen di rumahnya pada Kamis (25/), pukul 08.30. Ciri-ciri pria yang bersama Ara diperkirakan berusia 30-35 tahun, memakai celana jeans selutut, jaket warna hitam, topi, dan membawa ukulele. Bahkan informasi terakhir, orang tuanya mendapatkan laporan dari media sosial bahwa Ara sudah ditemukan berada di Jalan Ngaglik, Tambaksari.  Tapi setelah dicek, ternyata bukan Ara. Sementara itu, Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Ambuka Yudho membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya mengaku segera menyelidiki kasus ini dengan berkoordinasi dengan anggota Polsek Tambaksari. "Kami langsung bergerak mencari petunjuk dan berkoordinasi dengan polsek yang melakukan pemeriksaan awal hilangnya korban," kata Ambuka. Kasus hilangnya bocah ini ditangani Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Untuk langkah awal, polisi akan meminta keterangan keluarga Ara. "Kami pastikan akan gerak cepat untuk menyelidiki kasus ini. Unit Jatanras yang akan menangani, kami juga masih kumpulkan petunjuk dan berkoordinasi dengan polsek setempat, " tandas Ambuka. Sementara Lely, alumni SMAN 7 Surabaya yang satu angkatan dengan orang tua Ara, Tri Budi dan Safrina Anindya, mengatakan bahwa teman-teman lulusan 2006 terus memberikan dukungan kepada orang tuanya agar tetap tabah dan mendoakan agar Ara cepat ditemukan. Terlebih kasusnya sudah ditangani pihak kepolisian, sehingga ikut melakukan pencarian terhadap Ara. Jika memang diculik, semoga pelakunya cepat ditangkap. "Kami para alumni SMAN 7 angkatan 2006, terus memberikan support kepada orang tuanya di group whatsapp. Bahkan ikut menyebarkan foto-foto Ara melalui media sosial," kata Lely. Dengan menyebar foto-foto Ara di semua group whasapp, Facebook, Instagram, dll. Sehingga bisa mempersempit ruang gerak pelaku dan banyak diketahui masyarakat luas. Perkembangan terakhir, kata Lely, orang tuanya bingung terkait pemberitaan di media sosial yang terkesan simpang siur tentang kasus Ara. "Di medsos ada yang komentar dan mengatakan Ara di daerah sini, foto-foto yang disebar di medsos. Tapi setelah dicek ternyata bukan," jelas wanita berhijab ini. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ara dilaporkan hilang pada Selasa (23/3). Korban awalnya diketahui bermain dengan kakaknya. Mereka pamit pukul 10.00, kakaknya yang berusia delapan tahun ini kemudian mengajaknya pulang. Namun Ara tidak mau pulang dan main di rumah temannya di dekat rumahnya. Namun hingga sore Ara tidak pulang hingga akhirnya dicari tapi tidak ketemu. (rio)

Sumber: