Kapolsek Kwanyar Rajin Titip Pesan Kamtibmas dari Desa ke Desa
Bangkalan, memorandum.co.id - Mantan Kanit KBO Sat Lantas Polres Bangkalan, Iptu Moh Mansur belum genap sepekan menjabat kapolsek Kwanyar. Layaknya pejabat baru, langkah awal yang diterapkan adalah mengenal wilayah hukum Polsek Kwanyar yang membawahi 16 desa. “Untuk itu saya selaku pejabat baru, secara bergilir mulai rutin silaturahmi dari desa le desa,” kata Iptu Moh Mansur, Kamis (25/3) siang. Targetnya, selain untuk mengenal tokoh sentral di masing-maing desa, seperti tokoh agama , tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, juga ingin mencermati karakter masing-masing desa. Tour of Duty nyambangi desa ke desa di awal tugas, menurut Mansur, sapaan akrab Kapolsek, patut dan penting dilakoni. Terlebih sebagian dari 16 desa di Kecamatan Kwanyar, bercokol di kawasan pesisir perairan Selat Madura. Jadi mayoritas hunian penduduknya adalah komunitas kaum nelayan. Beberapa desa di kawasan pesisir itu antara lain Desa Kwanyar Barat, Batah Barat, Betah Timur, Karang Anyar dan Karang Ngentang. Disejumlah desa ini, Mansur didampingi Bhabhinkamtibas, titip beberapa pesan kamtibmas, guna menjaga stabilitas keamanan masing-masing desa. “Diantaranya, ketika bertemu dengan paraTomas, Toga da Toda di Desa Kwanyar Barat, Kamis pagi tadi, kami titip pesan agar kaum nelayan ikut menjaga ketertiban, keaamanan dan stabilitas kamtibmas di sekitar peraiiran Selat Madura,” tandas Mansur. Terlebih, sejak tempo dulu, komunitas kaum nelayan di sejmlah desa pesisir itu, utamanya nelayan Desa Batah Barat, Batah Timur, Pasangrahan, dan Desa Kwanyar Barat, kerap terjebak konflik dan berujung pada bentrok pisik massal dengan para nelayan dari luar daerah. Utamanya nelayan Pasuruan dan Probolinggo. “Jika ada persoalan dan ketegangan di tengah laut, kami sarangkan agar segera menghubungi aparat keamanan. Termasuk petugas Polsek agar masalah bisa ditengahi dengan cara yang persuasif, tepat dan bijak, tanpa harus berujung bentrok antar nelayan di tengah laut,” harap Mansur. Selebihnya, karakter ekosistem alam di 11 desa lainnya, berwujud daerah pertanian dan kawasan bukit kapur. Komplitnya, adalah Desa Dlemer, Duwa’ Buter, Gunong Sereng, Janteh, Ketetang, Morombuh, Pandanan, Paoran, Somor Koneng dan Desa Tebul. Saat nyambangi desa yang sebagian wilayahnya berupa hamparan bukit kapur, Moh Mansur, akan lebih intent titip pesan kamtibmas yang berkait dengan ancaman bahaya tanah longsor.”Ini harus kami sampaikan, sebah saat musim hujan, dinding bukit kapur akan menjadi labil dan rentan terjadi musibah longsor. Jadi para penambang batu kapur harus ekstra hati-hati,”pungas kas Iptu Moh Mansur. (ras).
Sumber: