TMMD ke-110 Taklukkan Sulitnya Kondisi Alam Desa Widoro
Pacitan, Memorandum.co.id - Cuaca panas dengan matahari sedang terik-teriknya di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Meski cuaca sedang tidak bersahabat, namun Kopda Yoyok bersama rekan-rekannya yang lain terus bergotong-royong dalam mengerjakan rabat jalan. Kopda Yoyok yang merupakan anggota dari satuan Yonif 511/Dibyatara Yudha tampak tetap bersemangat dalam mengangkut berbagai material yang digunakan dalam pengerjaan akses jalan tersebut. "Harus semangat pokoknya," katanya berapi-api. Dirinya dan rekan-rekannya yang lain saat ini ikut tergabung dalam anggota Satgas TMMD ke-110 di Pacitan yang tengah melaksanakan berbagai pembangunan insfrastruktur di Desa Widoro, salah satunya yaitu rabat jalan sepanjang 1900 meter. Terjun dalam kegiatan TMMD bukanlah pengalaman baru baginya dan sudah sering dilakukannya. "Sudah beberapa kali ikut dalam TMMD, seperti di Jombang dan Trenggalek," terangnya. Karena kondisi medan yang cukup sulit, terkadang membuat Yoyok harus dibantu dan didorong oleh rekannya yang lain, guna membawa material yang diangkutnya menggunakan gerobak dorong. Selain itu, kondisi alam yang sering turun hujan, membuat mereka harus mencari solusi agar pengerjaannya dapat selesai sesuai target dan tepat waktu. “Kalau saat hujan turun, tentunya pekerjaan yang kita lakukan tidak dapat maksimal, karena jalan menjadi becek dan berlumpur,” bebernya. Untuk mengatasi permasalahan itu, mereka bersama masyarakat setempat terus berupaya untuk lebih memaksimalkan pengerjaannya pada saat cuaca sedang cerah dan bersahabat. Kades Widoro, Mahmudi pun mengakui jika kondisi alam di desanya menjadi tantangan tersendiri dalam TMMD kali ini. "Kondisi desa kami memang berada di perbukitan yang berkapur. Terlebih kondisi jalan yang dirabat saat ini merupakan medan yang banyak tanjakan dan berliku," jelasnya. Diceritakannya, akses jalan tersebut sebelum dirabat, kondisinya sangat sempit dan sulit dilalui oleh kendaraan khususnya kendaraan roda empat. Padahal diakuinya, jalan itu memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian warga, karena menjadi penghubung antara Dusun Sukoharjo dan Dusun Tumpak Watu di Desa Widoro, serta menjadi akses terdekat menuju lokasi wisata Pantai Buyutan dan Pantai Banyu Tibo yang sudah melegenda. Ditambahkannya, jika Pantai Banyu Tibo yang saat ini dikelola oleh desanya, telah mampu memberikan pendapatan yang lumayan dari segi ekonomi, tetapi karena pandemi nilainya menurun. "Kalau sebelum pandemi, Banyu Tibo bisa memberikan pemasukan sekitar 100 juta per tahun, namun sekarang nilainya menurun hingga 50 persen," katanya. Terkait rencana ke depan setelah pengerjaan akses jalan tersebut, Pemdesnya akan berupaya membangun kolam bendungan yang dilengkapi dengan perahu di sekitar Pantai Banyu Tibo yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh para wisatawan yang ingin menaikinya menikmati suasana pemandangan indah. Mahmudi juga berharap, dengan akses jalan yang semakin baik, nantinya kedua pantai yang berada di desanya itu akan semakin banyak dikunjungi wisatawan, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap semakin baiknya perekonomian warganya. Untuk itu, Mahmudi sangat berterima kasih dan bersyukur. Karena melalui TMMD ke-110 saat ini, jalan di desanya itu telah dirabat. "Terima kasih Bapak TNI," ucapnya sambil mengusap air mata bahagia di pipinya. Mengenai kondisi alam Desa Widoro tersebut, Kapenrem 081/Dhirotsaha Jaya, Kapten Arm Nurwahyu Sujatmiko mengingatkan kembali tentang tujuan dari dilaksanakannya kegiatan TMMD. “Program TMMD merupakan upaya untuk membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan di desa-desa, yang salah satunya di daerah pelosok atau yang sulit dijangkau seperti Desa Widoro,” jelasnya. Hal itulah yang menurutnya menjadi salah satu dasar atau faktor keterlibatan para Prajurit TNI untuk diterjunkan dalam membantu pemerintah melalui program TMMD. Ditegaskannya, setiap Prajurit TNI merasa terpanggil untuk dapat hadir dalam membantu dan mengatasi setiap kesulitan rakyat, seperti dalam kegiatan TMMD. Tentunya, telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi para Prajurit TNI jika dapat ditugaskan atau diterjunkan pada setiap gelaran TMMD, karena dalam program tersebut kemanunggalan antara TNI dengan rakyat semakin dekat. (*/alv)
Sumber: